Bisnis.com, JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyambut baik terpilihnya kembali Perry Warjiyo sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) periode 2023 – 2028. Pelaku usaha yakin Perry bisa menjaga kestabilan parameter-parameter makro ekonomi nasional di tengah kondisi ketidakpastian ekonomi global.
Wakil Ketua Umum Kadin Koordinator Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri Shinta W. Kamdani menilai kinerja Perry sudah terbukti dengan penciptaan stabilitas moneter yang baik sepanjang pandemi dan masa-masa pemulihan dari wabah Covid-19.
Menurutnya, Perry dan tim di Kementerian Keuangan (Kemenkeu), serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa bersinergi dengan baik dan sangat rasional terhadap tantangan-tantangan yang ada sehingga iklim usaha nasional dari aspek finansial dan moneter bisa terus terjaga.
“Kami mengucapkan selamat kepada Pak Perry dan menyambut terpilihnya kembali beliau sebagai Gubernur BI. Kami cukup yakin dengan kepemimpinan beliau kita bisa terus menjaga prudence dan balance parameter-parameter makro ekonomi nasional dalam kondisi ekonomi global yang kurang berpihak pada kita,” ujar Shinta kepada Bisnis, Senin (20/3/2023).
Dia berharap kinerja Perry yang baik itu bisa terus berlanjut di masa kepemimpinan selanjutnya dan bisa ditingkatkan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi nasional.
Lebih lanjut, Shinta berpandangan dalam kondisi saat ini, Bl mempunyai peran penting dengan mengendalikan inflasi dan menstimulasi pertumbuhan melalui kebijakan moneter, khususnya suku bunga. Masalahnya, pengendalian inflasi memiliki efek ekonomi yang bertolak belakang dengan stimulasi pertumbuhan.
Baca Juga
“Jadi bank sentral perlu menjaga agar kebijakan pengendalian inflasi masih memberikan ruang gerak yang cukup untuk pertumbuhan tanpa menciptakan stimulasi ekonomi yang berlebihan yang akan kontraproduktif terhadap pergerakan inflasi yang diinginkan,” jelas dia.
Karena itu, Shinta menuturkan, bank sentral di seluruh dunia saat ini dituntut untuk responsif menciptakan kebijakan moneter yang seimbang antara kebutuhan pengendalian inflasi dan penjagaan momentum pertumbuhan.
“Kalau kebijakan bank sentral hanya fokus pada salah satunya, akan ada dua hal yang mungkin akan terjadi di Indonesia. Indonesia akan mengalami pengendalian inflasi yang cepat, namun dengan perlambatan ekonomi yang berlebihan sehingga pertumbuhan di bawah target,” ungkap Shinta.
Adapun, Perry Warjiyo kembali terpilih menjadi Gubernur Bank Indonesia untuk periode 2023–2028. Petahana tersebut terpilih kembali setelah menjalani fit and proper test di Komisi XI DPR RI, Senin (20/3/2023). Sebelum menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia periode 2018-2023, Perry pernah menjabat sebagai Deputi Gubernur BI periode 2013-2018. Perry juga pernah menjabat sebagai asisten gubernur untuk kebijakan moneter, makroprudensial, dan internasional.