Bisnis.com, JAKARTA - Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) memperkirakan tarif bus selama arus mudik Lebaran 2023 dapat naik hingga 35 persen.
Ketua IPOMI, Kurnia Lesani Adnan, menjelaskan, penyesuaian tarif bus untuk angkutan Lebaran 2023 kemungkinan akan berkisar antara 25 persen hingga 35 persen. Menurutnya para operator atau perusahaan otobus (PO) akan mulai menyesuaikan harga dari H-7 hingga H+10 Lebaran.
“Penyesuaian tarif ini berlaku sesuai dengan kebijakan pemerintah, dimana untuk pelayanan bus non ekonomi kami di beri keleluasaan untuk mengatur tarif menyesuaikan pasar,” kata Kurnia seusai acara diskusi Kesiapan Operator Transportasi Hadapi Mudik Pascapandemi di Kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (15/3/2023).
Dia melanjutkan penyesuaian tarif pelayanan bus ekonomi akan diputuskan oleh pemerintah. Secara rinci, penyesuaian untuk bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) akan ditentukan dari Kementerian Perhubungan.
Sementara itu, pemerintah provinsi setempat akan menentukan penyesuaian untuk bus Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP).
Kurnia melanjutkan, jumlah pemudik yang menggunakan moda transportasi bus juga akan mengalami kenaikan dibandingkan dengan 2022. Dia menjelaskan, IPOMI mencatat kenaikan load factor sebesar 45 persen pada masa angkutan Lebaran tahun lalu.
Baca Juga
“Tahun 2023 ini masyarakat lebih tenang melakukan perjalanan karena kebijakan pemerintah untuk dokumen perjalanan sudah kembali seperti saat sebelum pandemi. Kami melihat kenaikan load factor-nya bisa mencapai 60 persen,” ujarnya.
Dia berharap semakin banyak masyarakat yang beralih menggunakan angkutan umum seperti bus pada mudik tahun ini. Kurnia menuturkan, meski pemerintah menginginkan masyarakat naik angkutan umum, kenyatannya masih banyak pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi.
Dia menambahkan, pada dasarnya armada bus telah siap beroperasi pada masa angkutan lebaran. Karena, bus-bus anggotan IPOMI saat ini merawat kendaraan secara rutin dan selalu lolos uji kelaikan atau KIR.
"Kami naikkan utilisasi saat angkutan lebaran. Mobil cek juga. Namun ada kawan-kawan meng-hire bus tambahan pariwisata. Kalau kurang lebih secara total kesiapan armada dari Sumatra hingga Jawa 113.000 unit," ungkapnya