Bisnis.com, JAKARTA – Sejak 3 tahun hadir atau hingga Gelombang 48, Program Kartu Prakerja telah memberikan manfaat kepada 16,47 juta masyarakat dengan total anggaran mencapai Rp59,4 triliun.
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program (PMO) Kartu Prakerja Denni Purbasari menyampaikan dalam tiga tahun pelaksanaan program tersebut, pemerintah telah menyalurkan anggaran lebih dari Rp59 triliun.
“Kami laprokan anggaran selama 2020-2022, tiga tahun pelaksanaan Prakerja secara kumulatif mencapai Rp59 triliun,” ujarnya dalam 3 Tahun Prakerja: Gebrakan Inovasi Pelayanan Publik di Djakarta Theatre, Rabu (15/3/2023).
Denni melaporkan bahwa dalam program dengan mode semi bantuan sosial (bansos) tiga tahun terakhir, Kartu Prakerja telah dilaksanakan dengan baik.
Tercatat penerima manfaat sebanyak 16,4 juta orang dari 46 juta pendaftar dari seluruh kab/kota di Indonesia.
Selama program dilaksanakan dengan semi bansos, karena pandemi Covid-19, masing-masing penerima manfaat mendapatkan bantuan sebesar Rp3.550.00 untuk biaya pelatihan online dan insentif.
Baca Juga
Dari total anggaran yang telah pemerintah gelontorkan, Denni menyebutkan bahwa biaya operasional PMO hanya 0,57 persen atau Rp341 miliar dari total anggaran Rp59 triliun.
Di samping itu, Kartu Prakerja juga memberikan pundi-pundi ke kantong negara dengan Penghasilan Negara Bukan Pajak (PNBP) mencapai Rp237,8 miliar.
“Ini sangat rendah, tidak ada 1 persennya. Itu betul-betul dilaksanakan disalurkan tanpa korupsi, tidak ada korupsi pak saya sampaikan dengan jujur,” ungkapnya.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan, pada 2020 Kartu Prakerja telah memberikan manfaat bagi 5,6 juta orang dengan total Rp19,9 triliun.
Pada 2021 realisasi belanja untuk Kartu Prakerja meningkat, mencapai Rp21,15 triliun bagi 5,9 juta orang.
Kemudian pada 2022 Kartu Prakerja menyasar 4,9 juta orang dengan total anggaran Rp17,84 triliun.
Memasuki 2023 dengan skema , di mana bukan lagi semi bansos, pemerintah menaikkan jumlah bantuan pelatihan dan insentif menjadi Rp4,2 juta per orang dengan target penerima sebesar 1 juta orang.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi Program Kartu Prakerja pada 2023 skema telah tersalurkan sebesar Rp59 miliar untuk 10.000 penerima manfaat di Gelombang 48.
“Untuk Kartu Prakerja Februari digunakan Rp59 miliar,” ujarnya dalam Konferensi Pers APBN Kita, Selasa (14/3/2023).
Secara total, sejak gelombang pertama hingga 48, pemerintah telah mengalirkan Rp59,48 triliun bagi 16,47 juta penerima manfaat.