Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pabrik Tekstil Sri Lanka Serap 12.000 Pekerja, Indef: Harus WNI

Pabrik tekstil asal Sri Lanka yang akan relokasi di Semarang dan serap 12.000 pekerja diharapkan mengambil tenaga kerja WNI.
Ilustrasi. Proses penjahitan produk tekstil di pabrik PT Pan Brothers Tbk. /panbrotherstbk.com
Ilustrasi. Proses penjahitan produk tekstil di pabrik PT Pan Brothers Tbk. /panbrotherstbk.com

Bisnis.com, JAKARTA – Pabrik tekstil asal Sri Lanka dikabarkan dipindahkan ke Semarang Jawa Tengah dan menyerap 12.000 pekerja, kini pekerjaan rumah baru yang diemban pemerintah adalah memastikan pabrik tersebut diisi oleh tenaga kerja lokal.

Pengamat Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Andry Satrio menyebutkan bahwa kedatangan pabrik tekstil dari Sri Lanka ini menjadi kabar baik, tetapi jika pabrik tersebut menyerap sebagian besar pekerjanya dari Indonesia.

“Sebetulnya ini hal yang bagus dalam catatan bahwa 12.000 tenaga kerja tersebut itu didominasi oleh tenaga kerja Indonesia,” kata Andry, Jumat (3/3/2023).

Menurut Andry, penyerapan tenaga kerja pabrik tersebut patut diwaspadai oleh pemerintah Indonesia. Dengan demikian, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan dalam hal tenaga kerja ini.

Terlebih kondisi industri tekstil dalam negeri saat ini masih belum bisa dikatakan stabil usai badai pemutusan hubungan kerja (PHK). Dengan demikian, penyerapan 12.000 tenaga kerja lokal diibaratkan seperti angin segar.

“Semoga itu bukan hanya klaim ya, semoga itu memang terjadi 12.000 tenaga kerja yang diserap,” tambahnya.

Andry menyebut, kondisi perekonomian Sri Lanka saat ini sedang tidak kondusif, ini lah yang menjadi alasan pabrik tekstil tersebut memindahkan pabriknya ke Indonesia yang dinilai memiliki kondisi perekonomian cukup stabil.

Lebih lanjut Andry menuturkan, dalam menerima penanaman modal asing (PMA) Indonesia harus memiliki iklim persaingan yang sehat, tidak hanya memikirkan industri lokal saja.

Terlebih, sambung Andry, dengan hadirnya investor asing ini, Indonesia akan diuntungkan dengan adanya transfer pengetahuan usaha, dan industri tekstil dalam negeri dalam hal ini akan naik kelas.

“Kita berharap bahwa adanya transfer knowledge ya dari PMA ini gitu ya ke pengusaha lokal, kalau dirasa mereka memiliki kualitas yang baik,” tutur Andry.

Berdasarkan catatan Bisnis.com, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Adie Rochmanto Pandiangan menyebutkan ada perusahaan tekstil baru asal Sri Lanka yang memindahkan pabriknya ke Semarang.

Meskipun Adie tidak menyebutkan secara gamblang nama perusahaan asal Sri Lanka dan jumlah investasi melalui penanaman modal asing (PMA) yang baru saja ditanamkan tersebut.

Adie menuturkan, perusahaan tekstil tersebut menyerap sebanyak 12.000 tenaga kerja lokal sekitar Semarang. Pabrik tersebut, kini sudah mulai melakukan aktivitas produksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Widya Islamiati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper