Bisnis.com, JAKARTA - Citigroup Inc berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) di seluruh lini perusahaan.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (3/3/2023), langkah PHK Citigroup akan dilakukan terhadap kurang dari 1 persen dari 240.000 total tenaga kerja.
Menurut sumber yang mengetahui rencana ini, PHK ini merupakan bagian dari perencanaan bisnis normal Citigroup. Divisi perbankan investasi AS, para staf di seluruh bagian operasi dan teknologi perusahaan, serta lini kredit properti termasuk di antara yang terkena dampak PHK.
Langkah ini dilakukan hanya beberapa pekan setelah JPMorgan Chase & Co. memangkas ratusan karyawan. Goldman Sachs Group Inc. juga memulai gelombang PHK massal terbesar yang pernah ada pada bulan Januari.
Langkah PHK ini merupakan hasil dari investasi divisi teknologi Citigroup senilai miliaran dolar dalam beberapa tahun terakhir untuk meningkatkan infrastruktur dasarnya.
Bulan lalu, Chief Executive Officer Citigroup Jane Fraser mengatakan bahwa investasi-investasi tersebut pada akhirnya akan memungkinkan bank ini untuk mengurangi ketergantungannya pada proses-proses manual yang dikerjakan pekerja.
Baca Juga
"Seiring dengan matangnya investasi kami dalam inisiatif transformasi dan kontrol, kami berharap dapat mewujudkan efisiensi saat program-program tersebut beralih dari proses manual ke proses yang didukung teknologi," kata Fraser.
Di lini perbankan investasi, Citigroup bergulat dengan perlambatan transaksi di seluruh industri. Melambatnya aktivitas ini memicu penurunan pendapatan dari lini bisnis ini hingga 53 persen pada 2022. Para analis juga memperkirakan akan ada penurunan lebih lanjut di kuartal I/2023.
Langkah Citigroup baru-baru ini di divisi kredit properti dilakukan setelah bank ini memberhentikan puluhan stafnya tahun lalu. Permintaan kredit properti telah menurun dalam beberapa bulan terakhir di tengah kenaikan harga dan kenaikan suku bunga yang cepat.
Di sisi lain, Chief Financial Officer Citigroup Mark Mason mengatakan sekalipun adanya pemutusan hubungan kerja, pihak perusahaan masih secara efektif merekrut karyawan.
"Kami secara aktif merekrut karyawan untuk melaksanakan strategi kami. Namun kami juga mengganti karyawan yang masuk akal dalam kondisi lingkungan yang kami hadapi." tutur Mark.