Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Februari 2023 Diproyeksi 0,08 Persen, Dipicu Harga Beras hingga Cabai Rawit

Laju inflasi bulanan pada Februari diperkirakan melambat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti
Pedagang cabai melayani pembeli di salah satu pasar di Jakarta, Rabu (6/7/2022). Bisnis/Eusebio Chysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan inflasi pada Februari 2023 akan mencapai tingkat 0,08 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

Laju inflasi pada periode tersebut melambat jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tercatat mencapai 0,34 persen mtm.

“Perlambatan inflasi ini cenderung didorong oleh deflasi pada harga barang bergejolak dan juga barang yang diatur oleh pemerintah,” katanya, Selasa (1/3/2023).

Josua menjelaskan, deflasi pada barang bergejolak atau volatile food terefleksi dari penurunan harga rata-rata beberapa bahan pangan, seperti daging ayam, telur, dan juga cabai rawit, masing-masing  sebesar -4,38 persen, -3,37 persen, dan -7,15 persen. 

Sementara itu, dari sisi harga barang yang diatur pemerintah, deflasi terjadi karena harga tiket pesawat yang cenderung mengalami penurunan akibat musim liburan yang sudah usai dan permintaan cenderung turun. 

Secara tahunan, Josua memperkirakan inflasi meningkat menjadi 5,39 persen (year-on-year/yoy) dari bulan sebelumnya 5,28 persen yoy. 

Sementara itu, dia juga memperkirakan inflasi inti pada Februari 2023 cenderung mengalami perlambatan dari periode bulan sebelumnya 3,27 persen yoy menjadi 3,16 persen yoy. 

“Kami perkirakan perlambatan inflasi inti terdorong oleh penurunan harga emas di tengah masih solidnya permintaan konsumen,” kata Josua.

Pada kesempatan berbeda, Ekonom Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan tingkat inflasi pada Februari 2023 mencapai 0,02 persen secara bulanan. Sementara secara tahunan, inflasi diperkirakan 5,32 persen.

“Terjadinya inflasi seiring dengan kenaikan pada beberapa kelompok barang, seperti bahan bakar non subsidi, beras, bawang merah, dan bawang putih,” jelasnya.

Selain itu, dia juga memperkirakan inflasi inti pada Februari 2023 akan mencapai tingkat 3,4 persen. Kenaikan terjadi karena adanya perbaikan permintaan dan kenaikan harga pada makanan dan perhiasan/emas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper