Bisnis.com, JAKARTA - Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 Pamulang-Cinere telah selesai konstruksi sejak akhir 2021. Namun, ruas tersebut masih belum juga dioperasikan.
Lantas, apa yang membuat ruas tersebut masih belum dibuka?
Direktur Utama PT Cinere Serpong Jaya Mirza Nurul Handayani menjelaskan, untuk konstruksi Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 telah selesai sejak November 2021. Selain itu, telah dilaksanakan proses uji laik fungsi untuk Jalan Tol Serpong-Cinere Seksi 2 yang saat ini memasuki proses penerbitan sertifikat laik operasi dari Kementerian PUPR.
Mirza menjelaskan, pihaknya baru dapat mengoperasikan ruas tersebut apabila pekerjaan di Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B Krukut-Limo selesai. Dia menuturkan, ujung dari jalur utama Jalan Tol Serpong-Cinere di Km 35+250 akan tersambung langsung dengan jalur utama dari Jalan Tol Cinere-Jagorawi seksi Cinere-Limo.
Nantinya, apabila kedua ruas tersebut telah tersambung maka akses keluar terdekat untuk pengguna jalan adalah Gerbang Tol (GT) Limo yang akan dioperasikan oleh PT Translingkar Kita Jaya.
"Mengenai jadwal pengoperasian ruas ini, menyesuaikan dengan rampungnya pekerjaan pembangunan dari Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B [Krukut-Limo] yang dikelola oleh PT Translingkar Kita Jaya," katanya kepada Bisnis, Jumat (24/2/2023).
Baca Juga
Jalan Tol Serpong-Cinere merupakan bagian dari enam ruas Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR II), yang terdiri atas Jalan Tol Cengkareng-Batu Ceper-Kunciran 14,19 km, Jalan Tol Kunciran-Serpong 11,4 km, Jalan Tol Serpong-Cinere 10,14 km, Jalan Tol Cinere-Jagorawi 14,64 km, Jalan Tol Cimanggis-Cibitung 25,39 km, dan Jalan Tol Cibitung - Cilincing 34,02 km.
Data monitoring Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR menunjukkan bahwa per Februari 2023, pengerjaan Jalan Tol Cinere-Jagorawi Seksi 3B Krukut-Limo baru mencapai 64 persen. Realisasi itu masih tercatat di bawah target yang ditetapkan.
BPJT menargetkan progres konstruksi ruas tersebut pada Februari seharusnya mencapai 82,9 persen sehingga terdapat ketertinggalan sekitar 18,9 persen. Mengacu pada target itu, BPJT mematok penyelesaian konstruksi dapat dilakukan pada bulan depan.