Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mencatat sepanjang 2022 sebanyak 25.114 pekerja menjadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK).
Data tersebut berasal dari data yang dihimpun Kemnaker dari laporan kantor Dinas Tenaga Kerja Provinsi di seluruh Indonesia.
Sayangnya, jumlah tersebut hanya sebagian kecil dari kasus PHK yang ditangani melalui mediasi dan PB dari Disnaker Provinsi, serta data dari Pengadilan Hubungan Industrial.
Kemenaker mengungkapkan, meski diwajibkan untuk melapor apabila terjadi PHK di perusahaannya, mayoritas perusahaan tidak melapor ke Disnaker di provinsinya.
“Sebagai contoh, Apindo menyampaikan memiliki data PHK sebanyak 919.000, seharusnya mereka melaporkan ke Disnaker daerah, namun tidak dilaporkan,” ungkap Kemenaker melalui pernyataan tertulis yang diterima Bisnis, Rabu (22/2/2023).
Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Antonius J. Supit tak membantah hal tersebut. Menurut dia, mungkin saja ada perusahaan yang tidak melaporkan jika PHK terjadi di perusahaannya.
Baca Juga
“Mungkin juga,” ujarnya singkat.
Anton, merujuk pada data BPJS Ketenagakerjaan yang mencatat hingga November 2022, sebanyak 910.071 orang pekerja mencairkan Jaminan Hari Tua (JHT). Mereka yang mencairkan JHT atas dasar PHK.
Menurut data Kemnaker, Jawa Barat menjadi provinsi dengan korban PHK terbanyak di Indonesia sepanjang 2022. Mereka mencatat sebanyak 4.629 orang dirumahkan.
Di posisi kedua ada Provinsi Banten dengan jumlah korban PHK sebanyak 3.703 orang, diikuti Jawa Timur 3.574 orang, Kalimantan Timur 3.082 orang, DKI Jakarta 1.655 orang, dan Kalimantan Selatan 1.199 orang.
Berikut daftar lengkap jumlah korban PHK di Indonesia dari tertinggi hingga terendah versi data Kemnaker:
Jawa Barat 4.629 orang
Banten 3.703 orang
Jawa Timur 3.574 orang
Kalimantan Timur 3.082 orang
DKI Jakarta 1.655 orang
Kalimantan Selatan 1.199 orang
Kalimantan Barat 1.131 orang
Riau 916 orang
Kepulauan Riau 863 orang
Bali 706 orang
Sulawesi Utara 558 orang
Jawa Tengah 467 orang
NTB 396 orang
Bangka Belitung 380 orang
Kalimantan Utara 238 orang
Maluku 195 orang
Sulawesi Selatan 191 orang
Gorontalo 171 orang
Sumatra Selatan 160 orang
Papua Barat 124 orang
D. I. Yogyakarta 113 orang
Jambi 92 orang
Nanggroe Aceh Darusalam 84 orang
Papua 76 orang
Sulawesi Tenggara 74 orang
Sumatra Utara 70 orang
NTT 62 orang
Kalimantan Tengah 37 orang
Sumatra Barat 35 orang
Sulawesi Tengah 35 orang
Sulawesi Barat 34 orang
Lampung 30 orang
Bengkulu 26 orang
Maluku Utara 8 orang