Bisnis.com, JAKARTA - Pengusaha menghentikan produksi masker kain akibat turunnya permintaan sejak pandemi Covid-19 di Indonesia mereda.
Sekertaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Rizal Tanzil Rakhman, menyebut, kini sudah tak ada lagi perusahaan di bawah API yang masih memproduksi masker kain.
“Saya kira sekarang sudah tak ada lagi yang produksi masker kain ya,” kata Rizal saat dihubungi Bisnis pada Rabu (22/2/2023).
Dia menuturkan, sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan masyarakat diperbolehkan melepas masker di luar ruangan, permintaan terhadap masker kain langsung mengalami penurunan drastis.
“Permintaan juga menurun drastis, sekira tahun pertengahan 2022 ya,” ujarnya.
Rizal bahkan tak bisa lagi menggambarkan berapa persen penurunan permintaan masker kain ini, lantaran kini sudah tak ada lagi permintaan masker kain kepada produsen yang saat pandemi lalu meraup cuan dari masker ini.
“Ya bisa dikatakan permintaan [sekarang] 0,” tuturnya.
Rizal mengatakan kondisi itu membuat sejumlah produsen merugi karena banyak stok masker kain yang sudah terlanjur diproduksi. Menurutnya, saat ini pengusaha lebih memilih kembali memproduksi produk utama selain masker kain.
“Kan dulu [produsen] yang memproduksi masker kain bukan perusahaan yang memang hanya produksi masker kain saja, tapi dulu punya produk utama lainnya, masker kain bisa jadi hanya sampingan,” ujarnya.
Diberitakan Bisnis sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa pemerintah melonggarkan kebijakan pemakaian masker bagi masyarakat, yaitu saat beraktivitas di luar ruangan.
Keputusan tersebut mempertimbangkan kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia yang semakin terkendali.
"Maka perlu saya menyampaikan beberapa hal. Yang pertama pemerintah memutuskan untuk melonggarkan kebijakan pemakaian masker," ujar Jokowi dalam keterangannya yang disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, pada Mei 2022 lalu.