Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan realisasi investasi mencapai Rp1.650 triliun pada 2024, meningkat dibandingkan dengan target tahun ini Rp1.400 triliun.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto usai rapat terbatas di Kantor Presiden, Senin (20/2/2023).
“Target investasi pada tahun depan adalah sebesar Rp1.650 triliun,” katanya.
Sejalan dengan itu, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,3 hingga 5,7 persen pada 2024, yang utamanya didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.
Lebih lanjut, tingkat inflasi pada 2024 ditargetkan dapat terjaga di bawah 4 persen, yaitu pada kisaran 1,5 hingga 3,5 persen.
Airlangga mengatakan nilai tukar rupiah pada 2024 juga akan dijaga pada kisaran Rp14.800 hingga Rp15.400 per dolar Amerika Serikat, dengan tingkat suku bunga Surat Utang Negara 10 Tahun pada kisaran 6,5 hingga 7,4 persen.
Baca Juga
Pemerintah pun menargetkan tingkat kemiskinan dapat ditekan ke level 6,5 hingga 7,5, juga gini ratio pada kisaran 0,36 hingga 0,37 dan tingkat pengangguran turun ke level 3,6 hingga 4,3.
Airlangga menyampaikan kebijakan pemerintah pada 2024 tetap antisipatif untuk mendukung perekonomian yang berdaya tahan, salah satunya melalui implementasi Perppu Cipta Kerja dan UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (PPSK), juga UU Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah (HKPD).
Pemerintah juga akan melanjutkan transformasi melalui hilirisasi SDA, transisi energi, peningkatan SDM, pembangunan Ibu Kota Nusantara, serta mendorong industri electric vehicle (EV).
“Bapak Presiden memberikan arahan khusus untuk fiskal sektor otomotif untuk mendorong EV industry agar kita tidak hanya berhenti di copper cathode saja atau prekursor, tetapi juga ekosistem otomotif. Bapak Presiden beri arahan agar kita mempersiapkan, bisa bersaing dengan negara lain seperti Thailand agar industri EV itu pindah ke Indonesia,” jelasnya.
Seperti diketahui, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan realisasi investasi sepanjang tahun 2022 mencapai Rp1.207,2 triliun atau naik 34 persen secara tahunan. Realisasi tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah.
Perinciannya, realisasi investasi penanaman modal asing (PMA) mencapai Rp654,4 triliun atau meningkat 44,2 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Jumlah tersebut juga berkontribusi sebesar 54,2 persen dari total realisasi investasi sepanjang Januari sampai dengan akhir Desember 2022.
Sementara itu, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sepanjang 2022 mencapai Rp552,8 triliun, tumbuh 23,6 persen dibandingkan dengan periode 2021.