Bisnis.com, JAKARTA- Komisi VI DPR RI tetap berniat memanggil bos Lippo Group John Riady untuk meluruskan polemik apartemen Meikarta yang dikelola anak usahanya yaitu PT Mahkota Sentosa Utama (MSU) pada masa sidang 2023 mendatang.
Anggota Komisi VI DPR RI Fraksi Gerindra, Andre Rosiade menerangkan, kesimpulan Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi VI pada Senin (14/2/2023) kemarin, pihaknya akan memanggil John Riady selaku CEO PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR).
"Kita akan panggil pengendali Lippo, John Riady di masa sidang pertengahan Maret 2023 nanti, jadi sabar itu akan sampai disitu," kata Andre saat ditemui di Gedung DPR RI, Senin (14/2/2023) kemarin.
Adapun, dalam RDPU Komisi VI kemarin, pihak Lippo yang menghadap langsung DPR adalah Presiden Direktur PT Lippo Cikarang Tbk. (LPCK) Ketut Budi Wijaya yang baru menjabat selama 1 tahun sebagai direksi, serta CEO PT MSU Indra Azwar diketahui baru menjabat sebagai direksi pengembang Meikarta pada 1 Februari 2023.
Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi VI Mohamad Hekal juga membahas potensi ayah John Riady, yakni James Riady dan Presiden Komisaris Lippo Group untuk hadir dalam RDPU selanjutnya.
"Nanti kita lihat, kalau John nggak bisa jawab, kita panggil bapaknya juga," ujar Hekal kepada wartawan.
Baca Juga
Di samping itu, pemanggilan bos Lippo tersebut merupakan keputusan Komisi VI yang menilai bahwa CEO PT Mahkota Sentosa Utama, Indra Azwar tidak memahami sengkarut masalah proyek Meikarta dalam RDPU, Senin (13/2/2023).
"Setelah kami dapat informasi hari ini, mereka tidak tahu banyak sejarah dariapda runtutan kejadian Meikarta sehingga besok kita akan mengecek langsung ke lapangan untuk cek lokasi di tempat," jelasnya.
Lebih lanjut, rombongan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI rencananya akan mendatangi langsung proyek apartemen Meikarta di Cikarang, hari ini, Selasa (14/2/2023).
Kunjungan tersebut akan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad. Rombongan akan membawa Komisi III, Komisi V, Komisi VI, dan Komisi XI ke Meikarta.
DPR mengunjungi langsung proyek Meikarta untuk memastikan kebenaran bahwa pembangunan masih berlangsung. Terlebih, manajemen Meikarta, sebelumnya, mengatakan telah melakulan serah terima 4.800 unit kepada konsumen.