Bisnis.com, JAKARTA - Sebagian besar saham Adani Group milik konglomerat India Gautam Adani melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu (8/2/2023) setelah anjlok akibat laporan Hindenburg Research.
Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (8/2/2023), delapan dari 10 saham perusahaan Adani Group menguat. Perusahaan induk grup, Adani Enterprises Ltd., menguat 20 persen pada akhir perdagangan.
Aksi jual yang menyapu kapitalisasi pasar Adani Group hingga US$117 miliar mereda setelah konglomerat India ini membayar sejumlah pinjaman di muka dan unit pelabuhannya berjanji untuk meningkatkan rasio utangnya.
Fokus investor beralih ke laporan keuangan Adani Power Ltd. yang dirilis pada hari ini setelah enam perusahaan grup lainnya merilis laporan keuangan minggu ini.
Fund manager Piper Serica Advisors Pvt. Abhay Agarwal mengungkapkan deleveraging diperkirakan akan menjadi fokus utama grup ini setidaknya untuk satu tahun ke depan.
"Komentar pendapatan baru-baru ini juga mendukung pandangan ini. Pertumbuhan pendapatan anorganik kemungkinan melambat karena akuisisi besar akan membutuhkan pinjaman baru dan para pemberi pinjaman mungkin enggan memberikan pinjaman lagi seperti di masa lalu." jelas Abhay.
Baca Juga
Dari sejumlah laporan keuangan perusahaan Adani Group yang telah rilis, laba bersih Ambuja Cements Ltd. melampaui estimasi, sedangkan laba bersih Adani Ports berada di bawah proyeksi. Adani Transmission Ltd. membukukan kenaikan laba 78 persen pada kuartal III/2022.
"Kinerja Adani Ports cukup baik mengingat kekhawatiran yang ada saat ini. Margin sedikit lemah tetapi pendapatan dan prospek tetap kuat." kata direktur pelaksana KRChoksey Holdings Deven Choksey
Saham Adani Wilmar, Adani Power dan Adani Transmission mulai menguat sekitar 5 persen pada hari Rabu. Adapun sama Adani Ports & Special Economic Zone Ltd. melonjak 9,4 persen.
"Ini adalah gabungan dari aksi jual dan pembelian baru. Secara teknis, margin kas yang dimasukkan telah menahan penurunan. Aksi short selling telah berhenti." lanjut Deven.
Seperti diketahui, pelemahan saham Adani Group telah menarik investor, termasuk Oaktree Capital Management dan Davidson Kempner Capital Management yang mengambil pinjaman yang terkait dengan konglomerat tersebut dalam beberapa pekan terakhir.
Namun, para investor cenderung tetap waspada terhadap risiko pelemahan lanjutan karena masih adanya kekhawatiran ada atas akses grup ini terhadap pendanaan.