Bisnis.com, JAKARTA — PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. (TRIM) memproyeksikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 akan bergerak di atas 5 persen, melanjutkan tren positif yangterjadi pada 2022.
Untuk mencapai kondisi itu, pengelolaan fiskal yang optimal menjadi syarat mutlak.
Ekonom Trimegah Sekuritas Fakhrul Fulvian menilai bahwa Indonesia berhasil mencatatkan kinerja pertumbuhan ekonomi 2022 dengan baik, yakni di 5,31 persen.
Angka itu sesuai dengan proyeksi pemerintah dan Trimegah Sekuritas, sekaligus tumbuh dari posisi 2021 di 3,59 persen.
Capaian 2022 membuat Indonesia berhasil kembali ke tren sebelum pandemi Covid-19, yakni pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
TRIM meyakini bahwa tren itu masih akan berlanjut pada 2023, meskipun terdapat tekanan ekonomi global.
"Pada 2023, kami optimis Pertumbuhan masih akan berada diatas 5,00 persen, didorong oleh konsumsi dalam negeri bersama dengan pemilihan umum [pemilu]," ujar Fakhrul kepada Bisnis, Senin (7/2/2023).
Menurutnya, rangkaian pemilu seperti kampanye akan meningkatkan konsumsi domestik karena naiknya permintaan makanan, minuman, atribut kampanye, dan berbagai keperluan.
Kenaikan itu akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi karena konsumsi domestik mencakup lebih dari 50 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi pun akan berpengaruh terhadap geliat pasar keuangan. Fakhrul menilai bahwa pemerintah harus menjaga kondisi fiskal agar pasar keuangan menarik bagi investor, sehingga dapat mendukung berputarnya roda perekonomian.
"Untuk mencapai kestabilan pasar keuangan, saya juga melihat urgensi dari pemerintah untuk terus mengatur momentum fiskal menjadi netral, dikarenakan kebutuhan likuiditas domestik akan semakin tinggi," ujar Fakhrul.