Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indef: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Kalah Tinggi dari Vietnam dan Filipina

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,31 persen pada 2022 masih kalah tinggi dari Vietnam dan Filipina yang mencapai 8,02 persen dan 7,6 persen.
Layar menampilkan Deputi Direktur Indef Eko Listiyanto memberikan paparan saat diskusi panel sesi 2 saat Bisnis Indonesia Banking Outlook 2022 yang digelar secara virtual di Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Layar menampilkan Deputi Direktur Indef Eko Listiyanto memberikan paparan saat diskusi panel sesi 2 saat Bisnis Indonesia Banking Outlook 2022 yang digelar secara virtual di Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,31 persen pada 2022, masih kalah tinggi dari capaian Vietnam dan Filipina. 

Wakil Direktur Indef Eko Listiyanto menyampaikan dalam tekanan global yang dirasakan semua negara, pertumbuhan ekonomi Indonesia cukup baik di level 5,31 persen. Menurutnya, capaian tersebut tidak begitu impresif bila membandingkan dengan capaian negara lain. 

“Tekanan global yang dialami semua negara, Indonesia berhasil tumbuh 5,3 persen. Sebetulnya dengan tekanan global yang sama, ekonomi Indonesia tidak terlalu impresif,” ujarnya dalam Konferensi Pers Indef secara virtual, Selasa (7/2/2023). 

Eko menjelaskan bahwa dalam catatannya, negara lain seperti Vietnam dan Filipina mampu tumbuh lebih tinggi dengan tekanan yang sama. 

Vietnam mampu tumbuh 8,02 persen dan menjadi pertumbuhan ekonomi tertingginya dalam 25 tahun terakhir. 

“Filipina juga sama, mampu tumbuh 7,6 persen ya secara year-on-year atau dalam full year-nya dia begitu. Artinya walaupun Indonesia bisa tumbuh 5,3 persen [2022], dengan negara tetangga ya memang masih kalah,” ungkapnya. 

Lebih lanjut, Eko menyoroti Vietnam yang mampu bertahan dari resesi kala pandemi Covid-19 atau pada 2020, di mana pertumbuhan ekonomi Indonesia dan Filipina anjlok ke angka di bawah nol, sementara Vietnam tetap tumbuh positif 2,87 persen. 

Meski demikian, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia mencapai Rp71,0 juta atau US$4.783,9, lebih tinggi dari Vietnam (US$3.716,80) dan Filipina (US$3.623,32). 

Eko melihat pertumbuhan ekonomi Vietnam terus terakselerasi terlihat dari kurva pertumbuhannya yang cenderung lancip. 

“Tidak hanya sepak bola ternyata, di dalam ekonomi juga akselerasi Vietnam ini sudah kelihatan bahwa dia kemungkinan dapat menyalip Indonesia. Kalau kita enggak mengatur ekonomi, mungkin kita juga akan disalip oleh Vietnam,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper