Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menangani kerusakan Bendung Oesao di Kabupaten Kupang.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, Kementerian PUPR telah mengirimkan tim survei ke lokasi bencana untuk melakukan pendataan infrastruktur irigasi yang mengalami kerusakan akibat debit sungai yang besar.
"Tim dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Nusa Tenggara II Kementerian PUPR juga telah mempersiapkan bahan banjiran berupa bronjong, geobag dan alat berat excavator apabila dibutuhkan untuk Sungai Oesao dan sungai-sungai lainnya," kata Endra dalam keterangan resminya, Minggu (5/2/2023).
Endra mengatakan persiapan bahan banjiran tersebut dilakukan untuk mengantisipasi perkiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dengan potensi bencana banjir akibat cuaca ekstrem hingga 9 Februari 2023.
Dari data hasil survei di lapangan, diketahui terdapat kerusakan di sayap kanan dan kiri Bendung Oesao yang patah, termasuk Kolam Olak juga mengalami kerusakan.
"Tebing dan sayap bendung kanan dan kiri yg rusak kira-kira sepanjang 42 meter sebelah kanan dan 30 meter sebelah kiri yang rusak," jelasnya.
Baca Juga
Berdasarkan catatan Stasiun Pos Curah Hujan Naibonat pada 4 Februari 2023 , curah hujan mencapai 95 mm per hari, sehingga tinggi muka air di atas Mercu Bendung melebihi atau di atas 0,3 m pada 04 Februari 2023 pukul 14.00 WITA.
BWS Nusa Tenggara II Kementerian PUPR akan terus memonitor perkembangan di lapangan untuk segera dibuatkan pelaporan bencana kepada Posko Pusat Bencana Dirjen SDA Kementerian PUPR.