Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) telah menggenlontorkan sebanyak 209.000 ton Cadangan Beras Pemerintah (CBP) ke seluruh wilayah Indonesia sejak awal Januari 2023 hingga saat ini. Penyaluran beras lewat Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) atau operasi pasar itu agar harga beras di pasaran tidak melonjak.
Namun, dalam pantauan Bisnis.com di Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Sabtu (4/2/2023), harga beras masih terus naik dibanding seminggu lalu. Untuk beras kualitas premium di rata-rata pasar tradisional naik 0,15 persen jadi Rp13.300 dan beras medium naik 0,17 persen jadi Rp11.660 per kg. Adapun harga beras di Pasar Induk Beras Cipinang per Jumat (3/2/2023) terpantau harga beras medium Rp10.225 per kg, sudah di atas harga eceran tertinggi yang sebesar Rp9.450 per kg.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso atau Buwas mengatakan harga beras bisa turun seminggu lagi. Hal ini seiring dengan operasi pasar beras yang akan digelontorkan, baik ke pasar tradisional hingga ritel.
Pria yang akrab disapa Buwas itu mengatakan dirinya juga telah diarahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menghabiskan stok beras di gudang guna membanjiri pasar. Beras yang akan digelontorkan untuk operasi pasar merupakan cadangan beras pemerintah (CBP).
Buwas mengaku terus memperluas operasi pasar dengan melibatkan penjualan ke ritel-ritel modern. Untuk harga beras di ritel juga sama seperti harga eceran tertinggi (HET) yakni Rp9.450 per kg.
"Kami pantau secara terus menerus situasi sekarang ini dan kami akan terus membanjiri pasar dengan kekuatan stok CBP saat ini di mana sudah ada tambahan dari beras impor. Selain itu juga penyaluran operasi pasar ini kami libatkan semua jaringan baik distributor, eceran, ritel modern dan jaringan Rumah Pangan Kita," katanya saat melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) pada Jum’at (3/2/2023).
Baca Juga
Lebih lanjut, Buwas memastikan Bulog akan terus menyuplai Gudang PIBC hingga mencapai 30.000 ton.
“Penyaluran beras SPHP di Pasar Induk Beras Cipinang akan kami top up dari 13 ribu menjadi 30 ribu ton, untuk itu saya perlu lihat langsung dan memastikan downline-downline nya supaya tidak terjadi penyimpangan” kata eks Kabareksrim Polri itu.
Sementara itu Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prestyo Adi menegaskan bahwa Bulog sudah menjalankan apa yang menjadi arahan Presiden saat Rapat Terbatas bersama Pak Presiden selasa lalu.
"Kita lihat bersama beras SPHP dari BUlog sudah membanjiri Pasar Induk Beras Cipinang, dengan ini kita harapkan gejolak harga beras bisa diredam" kata Arief.
Menurutnya, baik Food Station maupun seluruh pedagang di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sudah menandatangani kesepakatan untuk menjual beras CBP dari Bulog ini dengan harga paling tinggi sebesar Rp8.900, sehingga beras ke masyarakat bisa terjual maksimal Rp9.450 per kg- dan tidak boleh mengoplos beras ini dengan beras lainnya.