Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Redam Lonjakan Harga, Bulog Bakal Gelontorkan 570.000 Ton Beras dalam 2 Bulan

Badan Pangan Nasional menyebut saat ini stok beras yang ada di Bulog sebanyak 370.000 ton dan akan bertambah 200.000 ton pada Februari 2023 ini.
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Perum Bulog akan melepas sekitar 570.000 ton cadangan beras pemerintah (CBP) dalam 1-2 bulan ke depan untuk kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) atau operasi pasar guna menekan lonjakan harga beras.

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, langkah ini sebagai upaya untuk membanjiri seluruh pasar dengan beras Bulog. Menurut Arief, saat ini stok beras yang ada di Bulog sebanyak 370.000 ton dan akan bertambah 200.000 ton pada Februari ini.

“Artinya, sampai 1-2 bulan ke depan ini stok beras di Bulog harus distribusikan dan dihabiskan karena panen raya akan berlangsung pada akhir Februari, Maret, dan April,” ujar Arief saat melakukan pemantauan SPHP di gudang PT Food Station Tjipinang Jaya (FS), Jumat, (3/2/2023).

Arief menuturkan, sesuai arahan Presiden untuk mempercepat operasi pasar secara masif se-Indonesia, Bapanas juga telah menugaskan Bulog menggelontorkan beras yang masuk ke pasar-pasar di seluruh wilayah di Indonesia.

Bulog pun sejak awal telah merencanakan kedatangan 500.000 ton beras impor tidak di satu titik, tetapi tersebar di beberapa pelabuhan supaya mempercepat pembongkaran dan distribusi.

“Salah satunya di wilayah Jawa Timur. Paralel untuk wilayah Jatim sudah dikoordinasikan dengan Gubernur Jatim dan Bulog Wilayah Jatim untuk mulai SPHP masif hari ini. Bulog sendiri sudah siap gelontorkan 49.000 ton. Operasi pasar ini terus kita lakukan sebagai bridging menunggu panen raya pada akhir bulan Februari, Maret, dan April,” paparnya.

Arief juga kembali menegaskan, Bulog mendapatkan penugasan menyerap sebanyak 2,4 juta ton beras pada 2023. Sebanyak 70 persen dari 2,4 juta akan dipenuhi pada semester pertama saat panen raya, sedangkan 30 persennya dipenuhi pada semester kedua.

Dari 2,4 juta ton tersebut, Arief berujar, 1,2 juta ton untuk stabilisasi sehingga ditargetkan pada akhir tahun stok Bulog mencapai sekitar 1 juta ton.

“Setelah ini dihabiskan, siap-siap perencanaan untuk offtake. Proses berikutnya adalah melakukan serapan sehingga produksi dari petani di panen raya ini bisa memiliki harga yang baik. Biasanya saat panen raya itu, yang lebih dulu akan diisi adalah rumah tangga petani dan penggilingan padi. Bulog menjadi standby buyer agar harganya baik,” ujarnya.

Adapun, harga beras terpantau masih tinggi. Dilansir dari Panel Harga Badan Pangan Nasional pada Jumat (3/1/2023) pukul 10.00 WIB, beras premium naik 1,35 persen (Rp180) jadi Rp13.470 per kilogram (kg) dibandingkan pekan lalu dan beras medium naik 0,51 persen (Rp60) jadi Rp11.270 per kg.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper