Dari 2010 hingga Kini
Pada 2010 hingga 2016, Sri Mulyani mengemban tugas sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia (World Bank), sekaligus menjadi orang Indonesia pertama yang menjabat posisi tersebut. Karenanya, Sri Mulyani melepas jabatannya sebagai Menteri Keuangan.
Setelah 6 tahun di World Bank, Presiden Jokowi menujuk Sri Mulyani untuk kembali mengisi posisi orang nomor 1 di Kementerian Keuangan.
Penghargaan Menteri Terbaik di Dunia kembali diraih Sri Mulyani pada 2018 versi World Government Summit. Dia juga kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia pada 2019. Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada 2017 dan 2018.
Pada 2019, Sri Mulyani terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Jabatan ini adalah jabatan Menteri Keuangan keempat kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.
Masuk pada pandemi Covid-19, Sri Mulyani berhasil menahan gejolak pelumpuhan ekonomi sehingga inflasi tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi yang sempat minus dapat kembali menguat.
Pada Oktober 2020, Global Markets memilihnya menjadi "Finance Minister of the Year - East Asia Pacific, merupakan penghargaan atas upaya penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Terbaru, dalam laporan Forbes pada 11 Januari 2023, nama Sri Mulyani masuk dalam daftar Forbes tersebut karena pencapaiannya di masa jabatan pertama pada periode 2005-2010. Kala itu, devisa Indonesia mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$50 miliar, mengurangi utang publik hingga 30 persen dari PDB.