Bisnis.com, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai fokus pemerintah pada hilirisasi diyakini mampu menjadi salah satu strategi dalam mencapai target investasi sebesar Rp1.400 triliun pada 2023.
Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kadin Indonesia Tony Wenas mengatakan bahwa target tersebut mencerminkan optimisme yang didorong oleh beberapa aspek, terutama konsistensi target angka pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,3 persen pada tahun ini.
Oleh karena itu, Kadin Indonesia telah mempersiapkan strategi untuk mendukung pencapaian target realisasi investasi sepanjang tahun ini meski di tengah ancaman resesi global.
Menurut Tony, salah satu strategi untuk mencapai target investasi tahun ini adalah dengan mendukung kebijakan hilirisasi pemerintah yang bertujuan mendorong nilai tambah di dalam negeri, termasuk melalui pembangunan smelter dan ekosistem industri hilir lainnya.
“Kami percaya, sekalipun ada ancaman resesi ekonomi global pada tahun 2023, para investor bisa melihat Indonesia sebagai a must to invest country untuk menanamkan modalnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip pada Kamis (26/1/2023).
Dia juga menilai sinergi yang lebih kuat melalui public private partnership akan membangun kepercayaan investor. Terlebih, hal tersebut dapat meningkatkan iklim investasi di Indonesia secara lebih sehat, sehingga target investasi pada 2023 dapat tercapai.
Baca Juga
Optimisme tercapainya target investasi pada 2023 tidak terlepas dari kinerja ciamik realisasi investasi sepanjang tahun lalu.
Dalam konferensi pers Selasa (24/1), Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun lalu mencapai Rp1.207,2 triliun atau naik 34 persen dibandingkan dengan tahun 2021.
Dari total realisasi tersebut, Penanaman Modal Asing (PMA) menjadi penyumbang investasi terbesar dengan capaian Rp654,4 triliun atau naik 44,2 persen secara tahunan.
Tony menuturkan tercapainya target investasi tahun 2022 tidak terlepas dari upaya promosi yang dilakukan di berbagai negara dan forum internasional, serta suksesnya Presidensi Indonesia dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan B20 Summit pada November 2022.
Di sisi lain, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan potensi nilai investasi dari hilirisasi dalam agenda World Economic Forum 2023 yang digelar di Davos, Swiss pada 16 – 20 Januari lalu.
Bahlil mengatakan misi investasi pada tahun ini bakal fokus pada optimalisasi penghiliran. Menurutnya, potensi nilai investasi hilirisasi diperkirakan mencapai US$545,3 miliar dari 8 sektor prioritas dan 21 komoditas.
Delapan sektor prioritas tersebut adalah mineral dan batu bara, minyak dan gas bumi, perkebunan, kelautan, perikanan, serta kehutanan.
Bahlil memerinci potensi investasi dari mineral dan batubara dapat mencapai US$427,1 miliar, sementar minyak dan gas bumi US$67,6 miliar. Selanjutnya, sektor perkebunan, kelautan, perikanan, dan kelautan memiliki proyeksi nilai investasi sebesar US$50,6 miliar.
Sementara itu, 21 komoditas yang dimaksud mencakup batu bara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal, minyak bumi, gas, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rumput laut, dan garam.