Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investasi Sektor Manufaktur Tembus Rp497,7 Triliun, Ini Klaim Kemenperin

Sektor manufaktur berhasil memetik pertumbuhan investasi sebesar 52 persen pada tahun lalu dibandingkan Rp325,4 triliun realisasi pada 2021.
Pengrajin menyelesaikan pembuatan alas sepatu di Jakarta, Jumat (17/1). Bisnis/Abdullah Azzam
Pengrajin menyelesaikan pembuatan alas sepatu di Jakarta, Jumat (17/1). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Industri manufaktur berhasil menjaring investasi segar senilai Rp497,7 triliun sepanjang tahun lalu. Realisasi investasi itu tumbuh 52 persen dibandingkan 2021.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyoroti hal ini sebagai sinyal Indonesia masih menjadi negara tujuan investasi bagi para pelaku industri manufaktur nasional maupun global. Padahal, kondisi geopolitik dunia dianggap menyebabkan ketidakpastian ekonomi global.

Geliat investasi itupun merupakan terbesar sejak tiga tahun belakangan. Investasi sektor manufaktur pada 2021 mencapai Rp325,4 triliun, tumbuh 35,1 persen dibandingkan capaian 2020 sebesar Rp272,9 triliun.

“Sektor industri masih menjadi penyumbang penanaman modal terbesar dibandingkan sektor lainnya. Selain itu, ini merupakan sinyal penting bahwa level kepercayaan terhadap Indonesia masih tinggi,” kata Agus dalam keterangan resminya pada Kamis (26/1/2023).

Sebelumnya, Kementerian Investasi/Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) merilis data, total realisasi investasi mencapai Rp1.207,2 triliun sepanjang 2022.

Berdasarkan data BKPM, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) pada periode tersebut mencapai Rp552,8 triliun atau sebesar 45,8 persen. Sedangkan investasi yang berasal dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp654,4 Triliun atau 54,2 persen dari keseluruhan realisasi investasi.

Terkait sektor manufaktur, industri logam dasar, barang logam, mesin dan peralatan mampu menyerap investasi paling besar, yakni Rp171,2 triliun.

Agus menyebutkan hal ini didukung oleh kebijakan hilirisasi industri yang berjalan, seperti upaya hilirisasi nikel guna percepatan pembangunan ekosistem kendaraan listrik dengan pengembangan pabrik baterainya.

Subsektor industri kimia dan farmasi juga berada dalam lima besar investasi PMDN dan PMA, yaitu mencapai Rp93,6 triliun. Sementara itu, industri makanan dan minuman menjadi subsektor industri yang paling tinggi berkontribusi pada investasi PMDN, mencapai Rp54,9 triliun atau 9,9 persen terhadap investasi PMDN.

Seperti diberitakan Bisnis sebelumnya, lapangan kerja baru dari penambahan investasi sepanjang 2022 sebanyak 1,3 juta orang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Widya Islamiati
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper