Bisnis.com, JAKARTA – Prospek pemulihan sektor penerbangan internasional di Indonesia akan semakin optimal setelah pembukaan perbatasan yang dilakukan oleh Pemerintah China.
Pemerhati penerbangan dari Jaringan Penerbangan Indonesia (Japri) Gerry Soejatman menjelaskan, proyeksi pemulihan industri penerbangan di wilayah Asia Pasifik awalnya hanya dipatok pada kisaran 70 persen – 75 persen pada 2023. Hal ini seiring dengan kebijakan zero covid dari China yang dapat menghambat lalu lintas pergerakan pesawat maupun penumpang sepanjang tahun ini.
Meski demikian, proyeksi tersebut akan berubah setelah Pemerintah China memutuskan untuk melonggarkan pembatasan mobilitas masyarakatnya. Hal ini juga telah terlihat dari kedatangan 210 wisatawan mancanegara asal China ke Bali pada Minggu (22/1/2023) lalu.
“Dengan kebijakan China yang lebih selaras dengan negara – negara lain, diharapkan pemulihan di Asia Pasifik bisa mencapai minimal 90 persen,” jelas Gerry saat dihubungi, Senin (23/1/2023).
Gerry mengatakan, pemulihan pada industri penerbangan internasional di Indonesia juga akan semakin optimal dengan kebijakan China. Pada 2022 lalu, Gerry menyebutkan tingkat pemulihan segmen ini di Indonesia baru sekitar 50 persen.
Prospek segmen penerbangan internasional juga didukung oleh upaya pemerintah Indonesia yang menggenjot pasar penerbangan umrah. Hal ini terindikasi dari pencabutan batasan kuota dan batasan usia jemaah haji Indonesia pada 2023 oleh pihak Arab Saudi, serta meningkatnya permintaan perjalanan ibadah umrah.
Baca Juga
Hal tersebut, lanjut Gerry, diharapkan dapat mengembalikan jumlah penumpang penerbangan internasional ke level sebelum pandemi virus corona.
Gerry memproyeksikan dengan sejumlah faktor positif tersebut pasar penerbangan internasional Indonesia dapat mencapai tingkat pemulihan sekitar 75 persen – 80 persen pada 2023 dari sisi jumlah penumpang.
“Khusus untuk pasar China - Indonesia juga bisa pulih 75 persen – 80 persen tahun ini. Hal ini dikarenakan untuk pemulihan slot penerbangan, China baru akan melakukannya di bulan Maret,” pungkasnya.
Data dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyebutkan jumlah capaian wisatawan mancanegara (wisman) periode Januari – November 2022 adalah 4,57 juta wisman. Jumlah tersebut melebihi target yang ditetapkan, yakni 3,5 juta wisman pada 2022, meroket 228 persen dibandingkan periode yang sama 2021 sebanyak 1,39 juta wisman.
Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menargetkan sekitar 3,5 juta hingga 7,4 juta wisman datang ke Indonesia pada 2023. Target 2023 tercatat naik dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Meski demikian, Sandiaga mengungkapkan Kemenparekraf telah menyiapkan berbagai upaya untuk mencapai target 7,4 wisman.
“Saya yakin dengan inovasi, adaptasi, dan terpenting kolaborasi kita bisa mencapai 7,4 juta, kita akan perkuat aksesibilitas,” kata Sandiaga belum lama ini.