Bisnis.com, JAKARTA - China segera mempercepat pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas alam 2023. Investasi besar-besaran energi bersih terbarukan akan mendominasi kapasitas pembangkit.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (20/1/2023), China Electricity Council (CEC) mengungkapkan sekitar 70 gigawatt kapasitas bahan bakar fosil akan ditambahkan pada tahun 2023, naik dari 40 gigawatt 2022.
Target ini muncul ketika China lebih menekankan pada keamanan energi karena kekurangan listrik dan harga bahan bakar global yang bergejolak.
Dewan CEC memprediksi energi terbarukan akan tumbuh lebih cepat lagi dengan 100 gigawatt tenaga surya dan 65 gigawatt tenaga angin yang diharapkan.
Meski demikian, Dewan CEC mengatakan pada akhir tahun ini listrik bersih diperkirakan akan mencapai lebih dari 52 persen dari total kapasitas listrik China atau naik dibandingkan dengan 49,6 persen pada akhir 2022.
Angka tersebut sedikit lebih rendah dari prediksi dewan tahun lalu yang memperkirakan akan terjadi pembagian 50-50.
Permintaan listrik juga diperkirakan akan pulih ke pertumbuhan sekitar 6 persen tahun ini, naik dari 3,6 persen pada 2022, seiring dengan pulihnya ekonomi setelah pencabutan kebijakan pembatasan Covid-19.
"Pningkatan konsumsi yang diharapkan berarti keseimbangan daya akan ketat selama periode puncak permintaan di banyak bagian negara," ujar Dewan CEC.