Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memaparkan keseriusan investor asing dari India dan Arab Saudi untuk berinvestasi dalam pengembangan Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengkonfirmasi adanya ketertarikan investor dari India dan Arab Saudi untuk masuk ke Bandara Kertajati. Kelompok investor tersebut juga sudah sempat datang secara langsung ke Bandara Kertajati untuk mengkaji potensi ini.
“Mereka masih melihat-lihat dan yang jelas sudah sempat datang ke Kertajati. Kemarin waktu kunjungan Pak Menteri Perhubungan ke Arab Saudi potensi ini juga sudah dibahas lagi,” katanya saat ditemui usai Rapat Kerja DPR RI dengan Menteri Perhubungan di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Meski demikian, Adita mengatakan kelompok-kelompok investor tersebut belum pasti akan masuk ke Bandara Kertajati. Dia menuturkan Kemenhub juga masih melakukan pembenahan secara komprehensif untuk dapat menarik lebih banyak pemilik modal asing.
Pembenahan tersebut, lanjutnya, mencakup infrastruktur-infrastruktur pendukung di sekitar wilayah bandara.
Sebelumnya, PT Angkasa Pura II (Persero) atau AP II membeberkan sejumlah potensi pengembangan Bandara Kertajati terkait dengan adanya potensi investor dari India.
Baca Juga
Investor yang dimaksud yakni Adani Group dan GMR Group. Sebelumnya, GMR sudah duluan masuk ke Indonesia untuk bekerja sama mengoperasikan Bandara Kualanamu, Sumatra Utara, sebagai hub international.
Menurut Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin, potensi terbesar kerja sama kedua negara untuk Kertajati berasal dari populasi India yang sangat besar. Belum lagi, besarnya potensi pasar Indonesia yang bisa terhubung dengan negara tersebut dan beberapa negara lain di kawasan Asia Selatan seperti Bangladesh, Pakistan, dan Sri Lanka.
Potensi kerja sama antara Indonesia dan India, lanjut Awaluddin, juga terjalin dengan Arab Saudi. Pasar penerbangan umrah dari Indonesia dan India ke Arab Saudi cukup besar.
“Jadi, ini ada kepentingan secara komersial dan trafik antarnegara seperti yang saya sampaikan,” jelasnya.