Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus menggodok penetapan tarif Light Rail Transit (LRT) Jabodebek jelang masa operasional yang ditargetkan pada Juli 2023. Adapun, tarif LRT diusulkan mulai dari Rp15.000.
Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati memaparkan pihaknya masih terus mendiskusikan penetapan tarif LRT dengan semua pemangku kepentingan terkait. Dia menuturkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI juga masih melakukan penghitungan agar mendapatkan tarif yang tepat.
“Semuanya masih dalam pembahasan, kita jangan berspekulasi dulu,” jelasnya saat ditemui usai Rapat Kerja DPR RI dengan Menteri Perhubungan di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (18/1/2023).
Adita melanjutkan Kemenhub juga masih mengkaji potensi pemberian subsidi untuk tarif LRT. Dia mengatakan pembahasan tersebut akan memperhatikan jumlah subsidi untuk kereta api pada 2023 yang mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.
“Makanya untuk subsidi kita harus mengalokasikannya dengan lebih sesuai agar tepat sasaran,” kata Adita.
Sebelumnya, Kepala Divisi LRT Jabodebek KAI Mochamad Purnomosidi menjelaskan pihaknya telah mengusulkan tarif LRT Jabodebek ke Kementerian Perhubungan. Dia memaparkan, usulan tarif dasar yang diberikan PT KAI adalah Rp15.000.
Baca Juga
Sementara itu, besaran tarif untuk jarak terjauh diperhitungkan pada kisaran Rp24.000 hingga Rp25.000. Meski demikian, besaran tarif tersebut belum pasti diterapkan karena masih menunggu keputusan dari Kementerian Pehubungan
“Tarif yang kami usulkan akan menggunakan tarif progresif, artinya setiap 3 – 5 kilometer akan naik seperti kereta commuter,” ujarnya.
Purnomo melanjutkan pemerintah juga akan memberikan subsidi untuk tarif LRT Jabodebek. Meski demikian, dia belum dapat memberikan rincian subsidi tersebut karena besarannya masih didiskusikan oleh pemerintah.
Manajer Humas LRT Jabodebek Kuswardojo menambahkan, usulan tarif yang diajukan oleh PT KAI belum memperhitungkan subsidi yang akan diberikan pemerintah. Sehingga, dia memperkirakan tarif yang akan dikenakan berpotensi lebih rendah dari usulan
Kuswardojo melanjutkan besaran tarif kemungkinan akan ditetapkan pada April 2023. “Kami masih menunggu keputusan dari Kemenhub, kemungkinan disampaikan April,” katanya.