Bisnis.com, JAKARTA - Citilink dan Pelita Air berkolaborasi dalam penanganan irregularity flight untuk meningkatkan pelayanan pada penumpang transportasi udara.
Irregularity flight merupakan kondisi terjadinya disrupsi penerbangan seperti perubahan jadwal ataupun pembatalan penerbangan. Nantinya, akan dilakukan transfer penumpang dari satu maskapai ke maskapai lain.
Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan kolaborasi tersebut tertuang dalam perjanjian Flight Interruption Manifest (FIM).
Dia menuturkan hal ini merupakan usaha dari kedua maskapai untuk tetap mengutamakan kenyamanan penumpang dalam melakukan perjalanan dengan moda transportasi udara.
"Kerja sama ini tidak hanya akan membawa manfaat baik dari sisi service recovery bagi kedua maskapai, tetapi juga diharapkan menjadi suatu sinergi serta kolaborasi positif antara maskapai BUMN," ujarnya dalam siaran pers, Selasa (17/1/2023).
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Citilink Indonesia, Dewa Kadek Rai menambahkan kerja sama ini juga sejalan dengan nilai kedua maskapai untuk senantiasa memberikan pelayanan yang optimal, hassle-free dan efisien kepada seluruh penumpang.
Baca Juga
“Saat ini Citilink mengoperasikan 90 rute penerbangan dan lebih dari 240 penerbangan setiap harinya sehingga kami optimis mampu mengakomodasi kebutuhan operasional Pelita Air maupun sebaliknya,” kata Dewa.
Dia berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan ke depannya akan makin banyak kerja sama antar kedua maskapai di bidang-bidang lainnya.
Pelita Air Service dan Citilink akan terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam seluruh touch point perjalanan.