Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana untuk fokus memperbesar kapasitas pesawat PT Citilink Indonesia ketimbang induk usahanya, PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA), pada 2024.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, pada 2023, kedua maskapai akan memiliki kapasitas hingga sebanyak 120 unit dengan masing-masing sebanyak 60 unit.
Namun, setelah 2023, Kementerian BUMN akan berfokus untuk memperbesar kapasitas Citilink karena mayoritas pesawatnya bertipe ATR yang lebih bisa menjangkau daerah terpencil.
"Pada 2024 baru kami rencanakan penambahan pesawat Citilink lagi. Kami tambahkan untuk Citilink lebih besar untuk menjangkau daerah yang lebih remote, sedangkan Garuda tetap kami khususkan super premium airlines," ujarnya, Senin (5/12/2022).
Di sisi lain, Pelita Air Services (PAS) tengah memproses pengadaan sebanyak lima pesawat tambahan hingga tahun ini seiring dengan dorongan pemerintah untuk menambah kapasitas pesawat.
Kartika menjelaskan penambahan sebanyak lima pesawat akan terealisasikan pada November ini. Jumlah pesawat tersebut, imbuhnya, juga akan ditambah sebanyak 10 pesawat lagi pada tahun depan. Alhasil, secara total, pada tahun depan, Pelita total akan memiliki sebanyak 18 pesawat.
Baca Juga
Sebelumnya, Kementerian BUMN juga tengah mengejar agar Garuda Indonesia Group bisa menambah sebanyak 120 pesawat group hingga akhir tahun ini.
"Kami lagi kejar Garuda Group sebanyak 120 pesawat. Pelita sedang tender lima masuk November. Tahun depan 10 lagi jadi Pelita total 18 Pesawat. Dengan Garuda Group dan Pelita masing-masing 120 dan 18 pesawat, saya kira cukup untuk kapasitas pesawat," ujarnya.
Sebagai informasi, pada Agustus 2022, PAS telah mendatangkan pesawat ketiga dengan tipe Airbus A320 untuk mengembangkan kapasitas penerbangan berjadwal reguler.