Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ancaman Resesi 2023, Ini Pesan Sri Mulyani untuk Kepala Daerah

Simak pesan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kepada kepala daerah dalam upaya menghindari ancaman resesi pada 2023.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kata sambutan di acara CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023). Dok Youtube Ikatan Bankir Indonesia.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan kata sambutan di acara CEO Banking Forum, Senin (9/1/2023). Dok Youtube Ikatan Bankir Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menitipkan pesan kepada kepala daerah dalam menjaga inflasi dalam upaya menghindari ancaman resesi pada 2023.

Meski ekonomi Indonesia dalam kondisi baik, dia menegaskan seluruh pihak perlu hati-hati dan tetap waspada dalam menghadapi 2023 agar inflasi tidak melonjak.

“Pada 2023 seluruh Pemda dan K/L tetap waspada, karena situasi 2023 ditandai dengan masalah geopolitik yang susah diprediksi,” ujarnya dalam Rakornas Kepala Daerah dan FKPD se-Indonesia, Selasa (17/1/2023).

Meski penuh kewaspadaan, pesan pertama dari Sri Mulyani untuk para kepala daerah yang harus turut serta dalam mengendalikan inflasi, yaitu Pemda dapat menggunakan APBD sebagai alat untuk melindungi masyarakat dan perkonomiannya.

Belanja dari anggaran harus dilakukan dengan bijak sehingga dapat memberikan dampak yang nyata terhadap masyarakat dan perekonomian Indonesia. Sebagai contoh, pemerintah pusat telah mengalokasikan dana sebesar Rp104 triliun untuk ketahanan pangan.

Menurutnya, perlu dilakukan beberapa perbaikan dari penggunaan APBN dan APBD untuk menjaga kinerja ekonomi, inflasi, sekaligus melindungi masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk diantaranya perbaikan dalam alokasi Dana Bagi Hasil (DBH), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Otonomi Khusus (Otsus), Dana Insentif Daerah (DID), hingga dana istimewa berdasarkan formulasi dan dampaknya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat.

Bila daerah turut menggunakan APBD untuk ketahanan pangan, akan semakin memperkuat langkah yang telah dilakukan pemerintah pusat.

Pemerintah pun juga telah mengalokasikan Rp476 triliun di tingkat pusat untuk bantuan sosial, sementara Pemda memiliki Rp19 triliun.

“Itu bisa memberi kombinasi supaya daya beli dan target kemiskinan ekstrem dan stunting bisa diturunkan secara cepat, karena anggaran ada,” tegasnya.

Pesan terakhir Sri Mulyani, tidak hanya untuk pemerintah daerah, tetapi juga pusat, bahwa harus menjaga tata kelola yang baik, dengan menghindari praktik korupsi dan moral hazard.

Untuk 2023, pihaknya telah mengalokasikan Rp3.060 triliun dalam APBN, yang akan menjadi instrumen penting menjaga ekonomi dan rakyat dari risiko resesi dunia dan guncangan geopolitik.

Dengan demikian, Sri Mulyani menekankan pentingnya kombinasi pengendalian inflasi dari pemerintah pusat dan daerah, melalui penggunaan APBN serta APBD yang bijak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper