Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Waskita Keluar dari Konsorsium Tol Getaci, Proyek Terganggu?

PT Waskita Karya tengah mematangkan tahapan untuk keluar dalam konsorsium jalan tol terpanjang, yakni Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci).
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas disekitar logo PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jakarta, Selasa (11/10/2022). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tengah mematangkan tahapan untuk keluar dalam konsorsium di pengusahaan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci), atau disebut sebagai tol terpanjang di Indonesia.

Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Novianto Ari Nugroho mengatakan masa restrukturisasi yang tengah dilakukan dan likuiditas perseroan yang terbatas menjadi alasan utama mundur dari pembangunan jalan tol tersebut.

Novianto mengungkapkan status saat ini dalam tahap persiapan dan koordinasi proses pull out dengan pihak-pihak terkait.

"Pengganti Waskita dalam konsorsium masih dalam tahap pembicaraan, namun dipastikan tidak akan mengganggu timeline proyek secara signifikan," ujarnya kepada Bisnis.com, Selasa (17/1/2023).

Dalam lelang proyek pembangunan tol Getaci, konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk. , PT Waskita Karya (Persero) Tbk , PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk., PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. & PT Jasa Sarana-PT Daya Mulia Turangga-Gama Group telah ditetapkan sebagai pemenang.

Konsorsium itu tergabung dalam PT Jasamarga Gedebage-Cilacap (JGC) dengan komposisi kepemilikan saham Jasa Marga 32,5 persen, Daya Mulia Turangga 13,38 persen, Gama Grup 13,38 persen, Jasa Sarana 0,75 persen, Waskita Karya 20 persen, Pembangunan Perumahan 10 persen, dan Wijaya Karya 10 persen.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menuturkan, pembangunan Jalan Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap terkendala oleh masalah investor.

Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan mundurnya pengerjaan Jalan Tol Getaci disebabkan oleh belum siapnya investor untuk memulai pengerjaan.

Menurutnya, mundurnya salah satu investor dalam konsorsium Jalan Tol Getaci mempengaruhi kesiapan investor untuk memulai pembangunan.

"Sekarang tinggal di investornya saja, mereka untuk konsolidasi lagi, atau siapa yang nanti akan lead, apakah tetap Jasa Marga atau yang lain," katanya.

Di sisi lain, Endra menuturkan bahwa apabila dilihat dari sisi kebutuhan lalu lintas, kehadiran Jalan Tol Getaci sudah sangat mendesak.

Pasalnya, arus kendaraan dari Bandung ke arah Tasikmalaya dan Garut saat ini sudah sangat banyak, sehingga diperlukan adanya pengembangan jalan tol yang merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Jawa.

Selain itu, pembangunan Jalan Tol Getaci merupakan salah satu janji presiden yang memasukkan proyek tersebut dalam Proyek Strategis Nasional.

"Ya kita berharap tahun ini sudah bisa mulai [konstruksi]," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper