Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menyebut, pembentukan Badan Layanan Umum (BLU) batu bara belum bisa berjalan di awal tahun 2023 ini. Bahkan, wacana ini terancam batal, lantaran belum ada kesepakatan antara pihak terkait yang akan mengelola dana pungutan dari perusahaan batu bara.
“Jadi memang BLU yang kemarin diusulkan masih ada handicapnya [kekurangan], kalau ikut mekanisme itu kan masih ada mandatory spending [pengeluaran wajib],” tutur Arifin di gedung Kementerian ESDM, Jumat (6/1/2023).
Menurutnya, cara kerja BLU batu bara adalah sebagai pemungut dan penyalur dana kompensasi batu bara bakal pengusaha batu bara yang memasok batu bara ke perusahaan setrum negara. Maka sebaiknya dilakukan oleh pengusaha, tanpa melibatkan pemerintah.
“Ya kan yang ikut BLU selama ini, kan ini konsepnya BLU ini, kan ini untuk bisa kontribusi tarik salur, baiknya ini dilakukan oleh para pengusaha sendiri,” tambah Arifin.
Hingga kini, Arifin belum tahu kapan pembentukan BLU batu bara ini akan rampung. Padahal, sebelumnya, badan yang akan mengurusi iuran batu bara ini ditargetkan akan mulai berjalan pada awal Januari 2023.
Lebih lanjut Arifin menjelaskan, pada mulanya, usulan pembentukan BLU batu bara ini akan mengikuti konsep yang digunakan bakal perusahaan kelapa sawit dan program biodiesel. Dalam hal ini, pemerintah membentuk Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
Baca Juga
Hanya saja, Arifin menyebut, keduanya tidak bisa disamakan. Lantaran dalam hal kelapa sawit di program biodiesel yang akan jadi campuran solar dan menjadi biosolar, solar masih mendapatkan subsidi dari pemerintah.
“Karena kalau di sawit itu kan dia terkait dengan make solar [subsidi] kita, kalau ini [batu bara] kan nggak make dicampur. ” kata Arifin.
Sehingga, Arifin kini belum bisa memberikan kepastian apakah program ini akan dilanjutkan, atau justru urung. Menurutnya, program ini masih perlu dibahas kembali bersama dengan pihak terkait.
Senada dengan Arifin, sebelumnya, Direktur Pembinaan Pengusahaan Batubara Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM Lana Saria menyampaikan, pihaknya masih melakukan serangkaian proses terkait pembentukan BLU batu bara tersebut.
“Perkembangan BLU kami informasikan bahwa saat ini masih berproses koordinasi dengan kementerian atau lembaga lainnya yang terkait,” ungkap Lana ketika dihubungi Bisnis, Kamis (29/12/2022).