Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KAI Buka Suara soal Wacana Penaikan Tarif Angkutan Batu Bara

PT KAI menanggapi wacana kenaikan tarif angkutan batu bara yang sebelumnya disampaikan Kementerian BUMN.
Ilustrasi pembangunan rel kereta batu bara./Antara - Kristian Ali
Ilustrasi pembangunan rel kereta batu bara./Antara - Kristian Ali

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero ) atau KAI buka suara soal wacana penaikan tarif angkutan logistik batu bara yang sebelumnya disampaikan oleh Kementerian BUMN.

KAI menyampaikan bahwa saat ini wacana tersebut masih dibahas dengan seluruh stakeholders. Sehingga, kini tarif angkutan batu bara yang dilakukan oleh anak usaha perseroan, PT Kereta Api Logistik (Kalog), masih belum berubah.

"Belum ada perubahan [tarif]. Saat ini masih dalam pembahasan dengan seluruh stakeholder," kata VP Public Relations KAI, Joni Martinus, kepada Bisnis, Jumat (6/1/2023).

Untuk diketahui, wacana penaikan tarif angkutan batu bara KAI itu pertama disampaikan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, pada rapat dengan Komisi VI DPR, Rabu (23/11/2022).

Pria yang akrab disapa Tiko itu menyebut KAI bakal menghadapi tantangan dalam mendukung pengerjaan dan pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).

"Kami beri PMN dan ke depan kami terus dorong perbaikan arus kas di KAI maupun kita akan dorong biaya pemeliharaan prasarana dan segala macam akan kita lihat," ujarnya.

Sebelum itu, dukungan kepada KAI di antaranya sudah mengalir melalui pemberian tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp3,2 triliun, guna membantu pembayaran biaya bengkak proyek KCJB senilai Rp21 triliun (US$1,45 miliar sesuai review Badan Pengawasan dan Keuangan Pembangunan).

Tiko juga mengatakan bahwa EBITDA KAI sudah mulai pulih berkisar Rp4 triliun. Ke depannya, lanjut Tiko, KAI bakal melakukan diversifikasi dari sisi kereta logistik yang memiliki potensi pendapatan cukup besar.

Oleh karena itu, Kementerian BUMN disebut sedang berdiskusi dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) untuk menyesuaikan tarif angkutan batu bara sehingga menjadi salah satu pendapatan baru kereta api.

"Agar kereta api bisa meningkatkan sumber pendapatan dari logistik dan juga menyesuaikan harga logistik batu bara, seharusnya KAI ke depan secara cashflow akan baik," ujarnya.

Sebagai informasi, peningkatan angkutan batu bara merupakan yang tertinggi di antara seluruh jenis angkutan yang dilayani Kalog. Volumenya bertambah 5,8 juta ton atau naik 16 persen, dari 35,3 juta ton menjadi 41,1 juta ton.

Hal tersebut mendorong kinerja keseluruhan angkutan barang KAI yang tembus 52,6 juta ton atau naik 14,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama di 2021 sebanyak 46,1 juta ton.
 
“KAI melayani berbagai komoditi angkutan barang seperti peti kemas, batu bara, semen, BBM, CPO, pupuk, retail, dan lainnya. Angkutan barang menggunakan kereta api memiliki berbagai keunggulan seperti ketepatan waktu, keamanan, kapasitas besar, bebas pungutan liar, dan dikelola oleh SDM yang profesional,” ujar Joni secara terpisah, dikutip dari siaran pers, Desember 2022 lalu.
 
Ke depan, KAI akan terus berinovasi agar dapat meningkatkan volume dan kinerja angkutan barang menggunakan kereta api. Targetnya, kinerja angkutan barang KAI pada 2027 bisa mencapai volume sebesar 105 juta ton.

Kendati demikian, Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), menilai beban yang bakal ditanggung KAI nantinya akan cukup berat. Apalagi, pendapatan dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung sendiri bakal terbatas untuk beberapa tahun pertama pengoperasian.

Hal tersebut lantaran pemasukan nantinya yang hanya berasal dari tiket kereta saja, akan tetapi tidak dibarengi oleh non-farebox seperti kawasan transit oriented development (TOD).

"Cukup berat juga untuk PT Kereta Api Indonesia, karena memang tidak pernah terpikir dari awal. Berat bebannya kalau hanya mengandalkan penumpang, mungkin PMN bisa masuk lagi," ujar Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI, Djoko Setijowarno, Jumat (6/1/2023). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper