Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni menargetkan pertumbuhan 21,59 persen dari muatan yang diangkut untuk penugasan program Tol Laut di 2023.
Berdasarkan catatan kinerja Tol Laut oleh Pelni di 2022, produksi muatan yang diangkut di berbagai trayek mencapai 14.508 twenty-foot equivalent per units (TEUs). Produksi tersebut 115,86 persen di atas target tahun lalu yakni 12.521 TEUs.
Untuk tahun ini, BUMN pelayaran itu menargetkan produksi untuk program Tol Laut oleh perseroan bisa mencapai 15.225 TEUs.
"Target tol laut di Tahun 2023 sebesar 15.225 TEUs atau naik sebesar 21,59 persen dari 2022," jelas Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut PT Pelni Yossianis Marciano, Kamis (5/1/2023).
Pada tahun ini, Pelni mendapat penugasan dari pemerintah untuk melayani penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, atau Tol Laut, di 11 trayek. Jumlah trayek yang dilayani itu sama dengan jumlah yang ditugaskan pada tahun lalu, kendati ada penyesuaian nama trayek dan penambahan pelabuhan singgah.
Untuk melayani penugasan Tol Laut, Pelni akan mengoperasikan sembilan buah kapal utama dan satu kapal pengganti.
Baca Juga
Pada kesempatan lain, pria yang akrab disapa Yossi itu menyampaikan harapan perseroan agar pelaksanaan program strategis andalan Presiden Joko Widodo itu bisa didukung oleh pemerintah pusat hingga daerah.
Hal itu disampaikannya saat melepas pelayaran perdana program Tol Laut 2023 oleh kapal milik Pelni, yakni KM Kendhaga Nusantara 7 dengan rute Tanjung Perak–Larantuka (Tabilota)–Lembata (Lewoleba)–Kalabahi–Tanjung Perak, Kamis (5/1/2023), di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.
Di sisi lain, Yossi turut membeberkan strategi perseroan menghadapi 2023. Pada tahun ini, Pelni ditargetkan bisa semakin menyeimbangkan kinerja bisnis penugasan dari Negara dan komersial, khususnya pada angkutan barang.
Beberapa hal akan dilakukan di antaranya yakni penambahan alat produksi berupa kapal jenis Ro-Ro, kapal barang, dan modifikasi kapal penumpang untuk penambahan kapasitas ruang muat kargo.
"Penambahan fasilitas pendukung bisnis logistik seperti reefer container, kerja sama chartering kapal dan optimalisasi ruang muat kapal untuk bisnis logistik," lanjut Yossi.
Adapun hari ini program Tol Laut 2023 resmi dibuka dengan melepas pelayaran perdana dengan kapal KM. Kendhaga Nusantara 7. Kapal tersebut akan membawa muatan sebanyak 57 twenty-foot equivalent per units atau TEUs dari Surabaya ke Nusa Tenggara Timur (NTT).
Muatan pada pelayaran perdana kapal Pelni itu sebagian besar berisi bahan pangan seperti, minyak, beras, gula, dan tepung terigu. Muatan akan dibawa menuju Larantuka, Lembata/Lewoleba dan Kalabahi.
"Pelayanan ini diharapkan dapat mengakomodasi pengiriman logistik dari sisi angkutan laut dalam upaya memenuhi kebutuhan Bahan Pokok dan Penting ke daerah utamanya pada Provinsi Nusa Tenggara Barat," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Capt Hendri Ginting di Pelabuhan Tanjung Perak, dikutip dari siaran pers, Kamis (5/1/2023).