Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni mulai mengantisipasi kepadatan penumpang menjelang periode libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru).
Direktur Usaha Angkutan Barang dan Tol Laut Pelni, Yossianis Marciano, menjelaskan perseroan melakukan langkah monitoring yang dilalukan untuk melihat dan memastikan pelayanan yang diberikan berjalan baik dan sesuai prosedur.
Rencananya, KM Bukit Siguntang merupakan kapal terakhir yang dioperasikan oleh Pelni untuk berangkat dari Balikpapan sebelum Hari-H Natal.
"Total ada 14 kota yang diantisipasi mengalami lonjakan penumpang selama Nataru 2023 dan akan dikunjungi oleh perseroan," kata Yossianis melalui keterangan resmi, Senin (18/12/2022).
Dia menyebut Balikpapan tercatat masuk ke dalam 10 besar pelabuhan yang diprediksi padat penumpang pada masa Nataru 2022/2023.
Sementara itu, Pulau Batam tercatat menjadi pelabuhan keberangkatan terpadat dengan jumlah penumpang sebesar 17.005 pax. Disusul dengan Makassar (12.196), Jayapura (10.396), Tanjung Priok (10.335), Belawan (9.973), Sorong (9.146), Ambon (8.754), Balikpapan (8.460), Surabaya (7.474), dan Manokwari (6.678).
Adapun, untuk sebaran penumpang, perusahaan mencatat wilayah Tengah dan Timur mendominasi dengan sebaran masing-masing penumpang sebesar 34,5 persen dan wilayah Barat sebesar 30,9 persen.
KM Bukit Siguntang merupakan kapal berkapasitas 2.000 penumpang yang melayani rute Makassar - Pare-Pare - Balikpapan - Tarakan - Nunukan - Balikpapan - Pare-Pare - Makassar - Larantuka - Kupang (PP).
Pelni yang bergerak di bidang jasa pelayaran saat ini mengoperasikan 26 Kapal Penumpang yang melayani 1.058 ruas dan menyinggahi 76 pelabuhan.
Selain angkutan penumpang, Pelni juga melayani 44 trayek Kapal Perintis yang menjadi sarana aksesibilitas bagi mobilitas penduduk di wilayah 3TP, di mana Kapal Perintis menyinggahi 281 pelabuhan dengan total 3.695 ruas.
Pelni juga mengoperasikan sebanyak 16 Kapal Rede. Untuk pelayanan bisnis logistik, saat ini Pelni mengoperasikan 10 trayek Tol Laut serta 1 trayek khusus untuk Kapal Ternak.
Sebelumnya, Pelni optimistis mampu meraup pendapatan hingga Rp121 miliar pada periode Nataru. Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, mengatakan saat ini, penjualan tiket periode 11-31 Desember 2022 sudah terjual 82.000 kursi.
Sementara untuk arus balik pada 1 Januari sampai 8 Januari, terjual 5.400 kursi. Khusus pada periode Nataru ini, Pelni memproyeksikan akan mampu melayani hingga 451.000 penumpang.
Dengan asumsi jumlah penumpang tersebut dan dikalikan dengan tarif tiket, maka Pelni diproyeksikan dapat meraup pendapatan Rp121 miliar.
"Pendapatan sampai dengan hari ini untuk 451.000 penumpang. Kurang lebih proyeksi pendapatan dengan tarif yang ditetapkan ada di angka Rp121 miliar. Naik 99 persen dibandingkan dengan pada 2021," ujarnya.
Pelni telah menetapkan peak season musim libur Nataru mulai 11 Desember 2022 hingga 8 Januari 2022. Andayani mengatakan pihaknya telah menyiapkan 26 kapal penumpang dengan kapasitas total 32.447 seats.
Selain itu, Pelni juga menyiapkan 43 kapal perintis berkapasitas 16.706 seats. Sehingga, total ada 49.153 seats yang disiapkan Pelni untuk sekali keberangkatan.
Menurut Andayani, ada 5 ruas yang yang paling dipadati penumpang dalam arus Nataru kali ini. Perinciannya, ruas Batam – Belawan dengan proyeksi 14.579 penumpang, ruas Belawan – Batam dengan proyeksi 9.011 penumpang, dan ruas Makassar – Bau Bau dengan 5.399 penumpang.
Selanjutnya, ada ruas Manokwari – Sorong dengan proyeksi 4.474 penumpang serta ruas Makassar – Surabaya dengan proyeksi 4.432 penumpang. Untuk 5 pelabuhan terpadat ada Pelabuhan Batam, Belawan, Makasar, Tanjung Priok dan Ambon.
