Bisnis.com,JAKARTA - Industri penyelenggara kegiatan atau event organizer dipercayai akan secepat recovery seiring pencabutan pembatasan sosial oleh Pemerintah.
Haryyadin Mahardika, penasehat Indonesia Event Management Summit meyakini bahwa industri event management (EO) bakal tumbuh lebih tinggi dari rerata prosuk domestik bruto (PDB) Indonesia. Hal ini, lanjutnya, dikarenakan sektor usaha seperti manufaktur dan retail pascapandemi terus menggeliat dan membutuhkan kegiatan promosi yang bisa digarap oleh pelaku EO.
"Sektor seperti manufaktur dan retail perlu mengedukasi kembali konsumen guna meningkatkan konsumsi dan harus dilakukan dengan menggelar event," ujarnya, di sela konferensi pers Indonesia Event Management Summit (IVES), Kamis (5/1/2023).
Tidak hanya itu, Indonesia yang memiliki 10 destinasi wisata unggulan tentu akan berupaya mendatangkan wisatawan dengan cara menggelar aneka kegiatan yang membutuhkan jasa EO.
Selain sektor swasta yang menggeliat, pihaknya juga melihat pemerintah bakal terus membelanjakan APBN salah satunya untuk membiayai aneka kegiatan yang bertujuan menjaga level kepercayaan publik terkait situasi ekonomi dan politik.
"Dulu pernah ada kajian, industri kreqtif termasuk EO, memiliki dampak langsung ke sektor iti sebesar 4 persen tapi dampak tidak langsungnya terhadap sektor lain bisa sampai 30 persen. Karena itulah saya yakin industri EO di Indonesia akan tumbuh dengan cepat," tuturnya.
Untuk mendorong perkembangan industri EO, para pelaku usaha akan menggelar Indonesia Event Management Summit (IVES) pada 16-17 Februari di Jakarta.
Andro Rohmana Putra, Peoject Director IVES mengatakan, edisi pertama ini akan memfokuskan pada empat topik utama yakni keterkaitan dengan semangat etos kerja dan kemitraan, lalu edukasi dan pemberdayaan, pemanfaatan teknologi serta dukungan dari Pemerintah.
"Kami akan pertemukan pelaku usaha EO dengan pemangku kepentingan se- Indonesia agar membuka peluang terjadinya kolaborasi" pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google
News dan WA Channel