Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Keuangan Sri Mulyani meyakini bahwa pertumbuhan ekonomi kuartal IV/2022 akan positif, berdasarkan pengamatannya terhadap kondisi Bali pada akhir pekan.
Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam acara peresmian penutupan perdagangan BEI tahun 2022. Jumat (30/12/2022) merupakan hari terakhir perdagangan di bursa pada tahun ini dan akan kembali buka pada Senin (2/1/2023).
Sri Mulyani menyebut bahwa kondisi perekonomian 2022 penuh dengan guncangan berat. Pada awal tahun terdapat keyakinan bahwa kondisi ekonomi akan pulih dengan cepat dari 2021, tetapi ternyata terjadi serangan Rusia ke Ukraina yang memengaruhi kondisi ekonomi global.
Meskipun begitu, menurutnya fondasi ekonomi Indonesia tetap terjaga dan pertumbuhannya relatif baik. Penyebaran Covid-19 pun relatif terkendali sehingga masyarakat mampu beraktivitas dan menggerakkan roda ekonomi.
Sri Mulyani meyakini bahwa tren positif pertumbuhan ekonomi akan berlanjut pada kuartal IV/2022. Keyakinan itu ternyata bukan hanya muncul dari analisis fundamental ekonomi Indonesia, tetapi firasat Sri Mulyani saat berpelesir di Pulau Dewata.
"Bali saat weekend itu traffic, sudah macet. Kita boleh berasumsi bahwa kuartal IV/2022 akan tetap tumbuh resilien, tumbuh tinggi," ujar Sri Mulyani pada Jumat (30/12/2022).
Baca Juga
Sri Mulyani membagikan momen saat berlibur bersama keluarganya di Bali pada Minggu (25/12/2022) melalui akun Instagramnya. Dia berjalan menyusuri Pantai Sanur dan berfoto di beberapa titik.
Potret jalanan Bali yang macet memang tidak tampak di unggahan Sri Mulyani. Namun, mobilitas masyarakat dan wisatawan di Pulau Dewata tercatat meningkat pada tahun ini.
Hingga penghujung Desember 2022, 3,9 juta wisatawan domestik tercatat berkunjung ke Bali atau meningkat 37,1 persen. Sementara itu, terdapat 2,3 juta wisatawan mancanegara yang terbang ke pulau tersebut.
Peningkatan mobilitas di Bali memang tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia secara umum, karena sektor pariwisata bukan kontributor terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun, catatan pertumbuhan ekonomi dalam tiga kuartal pertama tahun ini menunjukkan pemulihan ekonomi yang baik.