Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kaleidoskop 2022: Utang Indonesia Naik-naik ke Puncak Gunung

Simak ulasan atau kaleidoskop 2022 tentang posisi utang pemerintah Indonesia yang naik-naik ke puncak gunung sepanjang 2022.
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn
Ilustrasi utang pemerintah Indonesia dalam mata uang rupiah dan dolar AS. JIBI/Himawan L Nugraha. rn

Bisnis.com, JAKARTA - Utang pemerintah Indonesia terus mengalami kenaikan sejak awal hingga menjelang akhir 2022. Pemerintah diminta untuk mewaspadai risiko dari melonjaknya utang, termasuk beban bunga yang harus dibayar di masa depan.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian Keuangan RI, utang pemerintah bertambah sebesar Rp635 triliun dalam kurun waktu hampir satu tahun atau sejak Januari 2022 hingga November 2022 (year-to-date).

Posisi utang pemerintah pada Januari 2022 tercatat Rp6.919,1 triliun. Sementara itu, posisi utang pada akhir November 2022 sudah tembus Rp7.554,2 triliun.

Adapun, rasio utang pemerintah Indonesia pada Januari 2022 tercatat 39,63 persen dari total produk domestik bruto (PDB) kala itu. Pada November 2022, rasio utang turun tipis ke level 38,65 persen terhadap PDB.

Sementara itu, pembayaran bunga utang pemerintah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 masih cukup tinggi, yakni mencapai Rp441,4 triliun.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ada dua risiko yang akan memengaruhi strategi pembiayaan pada tahun depan, yakni cost of fund (CoF) dan depresiasi nilai tukar atau exchange rate risk.

“Kita masih menjaga jatuh tempo utang kita yang rata-rata masih di atas 8 tahun,” kata dia dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia di Hotel Ritz-Charlton, Rabu (21/12/2022).

Sementara itu, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengingatkan Menkeu Sri Mulyani soal beban utang yang kian menggunung.

Dia menilai bahwa rasio utang saat ini memang masih jauh dari ambang batas, yakni 60 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Namun, kenaikan jumlah utang tetap merupakan sesuatu yang harus dicermati

"Posisinya dikatakan masih aman ya, memang aman, tetapi memiliki risiko yang terus bertambah dari sebelumnya. Tadinya [rasio utang] cuma 37 persen, sekarang terus bertambah dan mendekati 40 persen, berarti makin bertambah risikonya," ujar Tauhid pada Minggu (25/12/2022).

Dihubungi terpisah, Ekonom dan Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira memprediksi pembayaran bunga utang Indonesia diperkirakan dapat mencapai Rp470 triliun pada 2023.

Dia mengatakan melonjaknya beban bunga utang akibat terpengaruh oleh pergerakan suku bunga dan nilai tukar serta respons atas tingginya utang pemerintah.

Pasalnya, kata dia, ingginya nilai utang dan dinamika perekonomian saat ini dapat memengaruhi nominal bunga utang.

"Proyeksinya pemerintah akan membayar bunga utang Rp470 triliun, lebih tinggi dari alokasi belanja bunga utang APBN Rp441 triliun pada 2023," ujar Bhima pada Senin (27/12/2022).

Kaleidoskop 2022: Utang Indonesia Naik-naik ke Puncak Gunung


Lantas, bagaimana kinerja utang pemerintah sepanjang 2022?

Berikut Kaleidoskop 2022 tentang posisi utang pemerintah Indonesia

Januari 2022

Posisi utang pemerintah pada awal tahun atau Januari 2022 tercatat sebesar Rp6.919,1 triliun. Dengan nominal tersebut, rasio utang 39,6 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada Januari 2022 ini tercatat didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 87,9 persen dari seluruh komposisi utang atau sebesar Rp6.081,6 triliun.

Porsi pinjaman mencapai Rp837,4 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Februari 2022

Posisi utang pemerintah pada Februari 2022 tercatat sebesar Rp7.014,5 triliun atau melesat Rp95 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang 40,1 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada Februari 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 87,9 persen dari seluruh komposisi utang atau sebesar Rp6.164,2 triliun.

Porsi pinjaman mencapai Rp850,3 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Maret 2022

Posisi utang pemerintah pada Maret 2022 tercatat sebesar Rp7.052 triliun atau naik Rp38 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang 40,3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada Maret 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,2 persen dari seluruh komposisi utang atau sebesar Rp6.222,9 triliun.

Porsi pinjaman turun menjadi Rp829,5 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

April 2022

Posisi utang pemerintah hingga April 2022 tercatat sebesar Rp7.040 triliun atau turun tipis Rp12 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang ikut turun menjadi 39 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada April 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,4 persen dari seluruh komposisi utang atau sebesar Rp6.228,9 triliun.

Porsi pinjaman turun menjadi Rp811,4 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Mei 2022

Posisi utang pemerintah pada Mei 2022 tercatat sebesar Rp7.002,2 triliun atau turun Rp38 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang tercatat 38,8 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada Mei 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,2 persen dari seluruh komposisi utang atau sebesar Rp6.175,8 triliun.

Porsi pinjaman turun menjadi Rp826,4 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Juni 2022

Posisi utang pemerintah pada Juni 2022 tercatat sebesar Rp7.052 triliun atau melonjak Rp121 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang 39,5 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada Juni 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,4 persen dari seluruh komposisi utang naik menjadi Rp6.301,8 triliun.

Porsi pinjaman menjadi Rp821,7 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Juli 2022

Posisi utang pemerintah hingga akhir Juli 2022 tercatat sebesar Rp7.163 triliun atau naik Rp40 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang 37,9 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada Juli 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,5 persen dari seluruh komposisi utang naik menjadi Rp6.339,6 triliun.

Porsi pinjaman menjadi Rp823,4 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Agustus 2022

Posisi utang pemerintah hingga akhir Agustus 2022 tercatat sebesar Rp7.236,6 triliun atau naik Rp73 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang 38,3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada Agustus 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,7 persen dari seluruh komposisi utang naik menjadi Rp6.425,5 triliun.

Porsi pinjaman turun jadi Rp811 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

September 2022

Posisi utang pemerintah hingga akhir September 2022 tercatat melesat jadi Rp7.420 triliun atau naik Rp184 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang 39,3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada September 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 89 persen dari seluruh komposisi utang naik menjadi Rp6.607,4 triliun.

Porsi pinjaman menjadi Rp812,9 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

Oktober 2022

Posisi utang pemerintah hingga akhir Oktober 2022 tercatat melesat jadi Rp7.496,7 triliun atau naik Rp76 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang 38,3 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada Oktober 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,9 persen dari seluruh komposisi utang naik menjadi Rp6.670,1 triliun.

Porsi pinjaman menjadi Rp826,5 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.

November 2022

Jelang tutup tahun, posisi utang pemerintah hingga akhir Oktober 2022 mencetak rekor baru Rp7.554,2 triliun atau naik Rp58 triliun dalam satu bulan (month-to-month/mtm). Dengan nominal tersebut, rasio utang 38,6 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Utang pemerintah pada November 2022 masih didominasi oleh instrumen Surat Berharga Negara (SBN) yang mencapai 88,6 persen dari seluruh komposisi utang naik menjadi Rp6.697,8 triliun.

Porsi pinjaman menjadi Rp856,4 miliar dari total posisi utang, yang terdiri dari pinjaman dalam negeri dan pinjaman luar negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper