Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Top 5 News BisnisIndonesia.ID : Beli LPG Wajib KTP hingga Magnet Kuat Komoditas Nikel

Berita tentang wacana beli LPG 3 Kg wajib pakai KTP menjadi salah satu kabar pilihan editor BisnisIndonesia.id, Rabu (21/12/2022).
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja menyusun tabung Liquified Petroleum Gas (LPG) di Jakarta, Senin (20/6/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis, JAKARTA - Wacana pemerintah menerapkan mekanisme tertutup untuk penyaluran liquefied petroleum gas (LPG) ukuran 3 Kg pada 2023 kian jelas. Masyarakat nantinya diharuskan menunjukkan kartu identitas ketika hendak membeli komoditas bersubsidi tersebut.

Berita tentang wacana beli LPG 3 Kg wajib pakai KTP menjadi salah satu kabar pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Rabu (21/12/2022):

1. Fakta Wacana Beli LPG Subsidi 3 Kg Wajib Pakai KTP

Wacana pemerintah menerapkan mekanisme tertutup untuk penyaluran liquefied petroleum gas (LPG) ukuran 3 Kg pada 2023 kian jelas. Masyarakat nantinya diharuskan menunjukkan kartu identitas ketika hendak membeli komoditas bersubsidi tersebut.

Pertamina Patra Niaga sudah mulai uji coba pencocokan data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) di sejumlah wilayah, seperti Tangerang, Semarang, Batam, dan Mataram.

“Uji cobanya itu, cocokin data [KTP dan P3KE]. Jadi, mereka yang ada dalam data itu cukup tempelkan QR code. Langsung bisa [membeli] LPG, mirip banget sama yang BBM, tapi ini masih uji coba,” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution, Senin (19/12/2022).

Sejauh ini, pemerintah belum mempunyai mekanisme penyaluran gas melon tersebut. Namun, dari hasil uji coba di lima kabupaten/kota tersebut terungkap bahwa 95 persen masyarakat membeli LPG 3 Kg sebanyak 1—4 kali dalam sebulan.

2. Akuisisi Binance & Justifikasi PHK Tokocrypto

Penyedia jasa pertukaran aset kripto, Tokocrypto, diakuisisi pemain global aset kripto Binance secara bertahap hingga 100 persen. Kendati begitu, akuisisi ini malah menjadi bagian dari justifikasi pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan.

Tokocrypto mengonfirmasi akuisisi perusahaan oleh Binance, sebagai ekosistem blockchain dunia dan penyedia infrastruktur aset kripto, akan menambahkan kepemilikan saham di Tokocrypto secara bertahap hingga hampir 100 persen.

Adapun kesepakatan tersebut didasari oleh investasi Binance ke Tokocrypto pada 2020. Tokocrypto merupakan pedagang aset kripto yang pertama teregulasi di Bappebti dan kesepakatan ini akan mendorong keduanya melanjutkan dukungan pada pertumbuhan sektor Web3 di Indonesia.

Interim CEO Tokocrypto Yudhono Rawis mengatakan Tokocrypto tetap berkomitmen menyediakan platform yang dapat dipercaya dan diandalkan bagi pengguna perdagangan aset kripto, didukung oleh standar kepatuhan yang tinggi terhadap regulasi di Indonesia.

3. Kencang di Awal Laju Mobil Hibrida

Penjualan mobil listrik tipe hibrida sepanjang tahun ini melaju kencang lantaran masuknya merek dan model pemain baru.
Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil hibrida, tidak termasuk hibrida plug-in, pada periode Januari-November 2022 mencapai 7.500 unit, melejit 160% dibandingkan dengan angka penjualan pada periode yang sama tahun lalu 2.075 unit.

Peningkatan signifikan tersebut seiring dengan masuknya pemain baru ke subsegmen pasar kendaraan listrik hibrida.

Pada periode 2021, pasar mobil listrik hibrida diisi oleh empat merek pemain, mencakup BMW, Lexus, Nissan, dan Toyota. Pada tahun ini, merek pemain bertambah dengan masuknya Wuling, dan Suzuki.

4. Ancaman Resesi dan Peluang Baru Perdagangan 2023

Potensi perlambatan ekonomi global tahun depan dan perang berkepanjangan Rusia - Ukraina masih menjadi pukulan besar bagi dunia. Sebaliknya, Indonesia perlu memanfaatkan situasi untuk mendongkrak kinerja ekspor pada 2023. 

Ancaman resesi dunia setidaknya membuat Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun depan menjadi 2,7 persen. Angka ini turun 0,2 persen dibandingkan dengan proyeksi pada tengah tahun di kisaran 2,9 persen. 

5. Magnet Kuat Segmen Nikel

Industri nikel dan logam semakin menarik. Magnet komoditas logam ini diproyeksi kian kuat seiring dengan perkembangan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle/EV. Santernya segmen nikel tersebut didukung dengan bertambahnya emiten yang fokus pada kendaraan listrik.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Liza C. Suryanata mengatakan, pemerintah memberikan insentif untuk membeli kendaraan listrik sebagai subsidi. “Dunia juga sedang menuju carbon free, nilai ekspor Indonesia 2021 ketika hilirisasi berjalan mencapai US$20,9 miliar, lumayan pemasukannya,” kata Liza dalam webinar, Senin (19/12/2022).

Presiden Joko Widodo juga menegaskan agar pelaku idustri tidak lagi mengekspor nikel mentah yang murah bentuk ore. Apalagi, Indonesia sebagai salah satu produsen nikel terbesar dunia dan nikel sebagai bahan baku EV. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper