Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan kembali menegaskan tidak ada rencana untuk menutup KA Argo Parahyangan setelah Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) beroperasi pada tahun depan atau menggantinya sebagai kereta barang.
Plt. Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal menjelaskan pemerintah dalam waktu dekat belum menyetop Argo Parahyangan. Jalur yang dilalui antara KCJB dan Argo Parahyangan sama sekali berbeda. Jalur KA Parahyangan berhenti di beberapa titik dan memasuki daerah wisata, sedangkan KCJB hanya di 4 titik, yakni Halim, Karawang, Padalarang, Tegalluar.
Tak hanya dari sisi rute, pangsa pasar penumpang untuk dua kereta tersebut juga berbeda. Menurutnya, dengan perbedaan di antara keduanya tersebut, lebih baik apabila keduanya tetap beroperasi. Risal juga menampik rencana KA Argo Parahyangan yang akan diubah dengan kereta barang.
"Prinsipnya kami dalam waktu dekat belum ada program bagaimana untuk menghentikan Argo Parahyangan. Lalu, bukan artinya juga untuk kereta barang ya. Itu lebih misalkan nanti dengan berkurang jumlah penumpangnya, bisa kita maksimalkan juga dengan angkutan barang. Jadi bukan diganti," terangnya, Senin (12/12/2022).
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan bahwa rencana penutupan Kereta Api (KA) Argo Parahyangan akan dibahas dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dia menyebut KA Argo Parahyangan yang kini mengangkut penumpang, bisa dialihkan menjadi kereta barang.
Seperti diketahui, rencana penutupan KA Argo Parahyangan baru-baru ini mengemuka jelang pengoperasian Kereta Cepat Jakarta--Bandung pada Juni 2023.
Baca Juga
Erick menuturkan bahwa ada kemungkinan KA Argo Parahyangan untuk disulap menjadi angkutan barang. Sementara itu, masyarakat yang ingin melakukan perjalanan Jakarta--Bandung akan bisa menggunakan Kereta Cepat Jakarta--Bandung.
"Untuk kereta [Argo Parahyangan], kan bisa juga menjadi kereta barang. Karena, Indonesia tidak punya kereta barang, lalu untuk penumpangnya bisa pakai Kereta Cepat. Sinkronisasi ini yang memang harus dijalankan," ujarnya setelah Rapat Komisi VI DPR, Senin (5/12/2022).
Erick menjelaskan bahwa rencana menjadikan Argo Parahyangan sejalan dengan upaya untuk mengembangkan ekosistem kawasan industri di Jawa Barat. Rencana tersebut juga sejalan dengan adanya Bandar Udara Kertajati dan Pelabuhan Patimban.
Akan tetapi, Mantan Presiden Klub Bola Inter Milan itu mengatakan bahwa penentuan nasib KA Argo Parahyangan akan berada di tangan Menteri Perhubungan.
"Saya rasa itu [nasib Argo Parahyangan] ada di Pak Menhub. Tentu yang Pak Menhub ingin dorong bersama kami pasti sama, yaitu ekosistem secara menyeluruh di Jawa Barat," tuturnya.