Bisnis.com, JAKARTA - PT Jasa Marga Tbk. (JSMR) memperkirakan pengaturan lalu lintas berupa kebijakan One Way tak diperlukan dengan perkiraan pergerakan lalu lintas pada periode natal 2022 dan tahun baru 2023 atau Nataru.
Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur memperkirakan pada periode Nataru, arus keluar kendaraan Jabodetabek melalui empat gerbang utama adalah sebanyak 2,73 juta kendaraan. Angka ini naik sebesar 2,6 persen dibandingkan pada periode Idulfitri sebanyak 2,6 juta juta penumpang. Sementara jika dibandingkan dengan periode normal naik 8,4 persen atau sebanyak 2,5 juta penumpang.
Distribusi pergerakan, lanjutnya, akan terbagi ke arah timur menuju Trans Jawa sebesar 47 persen. Kemudian ke wilayah barat Merak dan Sumatera sebesar 36 persen yang akan ditampung oleh PT ASDP Indonesia Ferry dan Jalan Tol Trans Sumatera. Selain itu juga pergerakan ke arah selatan dari Ciawi ke Sukabumi sebesar 22,5 persen.
Bersama dengan kepolisian, emiten berkode saham JSMR tersebut bakal mengatur lalu lintas dan memfungsikan jalan tol yang belum beroperasi.
"Tidak perlu adanya One Way jika melihat dari trafik yang kami perkirakan selama Nataru," ujarnya, Senin (12/12/2022).
Dari sisi rekayasa lalu lintas pun disiapkan Jasa Marga untuk mengurai kepadatan kendaraan. Sejumlah ruas yang menjadi perhatian khusus, antara lain Jalan Tol Jakarta – Cikampek KM 48 hingga KM 66 dan KM 70 sampai KM 72.
Baca Juga
Berikutnya, Jalan Tol Cikampek-Palimanan KM 185 hingga KM 188. Jasa Marga juga akan melakukan pengoperasian fungsional penambahan satu lajur dua arah ruas tol Jakarta - Cikampek KM 50 sampai dengan KM 66.
"Kami juga akan memfungsikan jalan tol yang belum beroperasi, sehingga tidak ada kendala. Karena jalan tol akan lancar jika kapasitas rasionya di bawah 0,8,” imbuhnya.