Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (persero) atau KAI memperkirakan potensi pendapatan dari periode angkutan Natal 2022 dan Tahun Baru atau nataru akan meningkat sebesar dua kali lipat dibandingkan dengan pada periode yang sama tahun lalu.
Direktur Niaga KAI Hadis Surya Palapa tidak menyebut secara jelas nominal jumlah pendapatan KAI selama periode Nataru. Namun, dia mengkalkulasikan secara garis besar dengan melihat volume pertumbuhan penumpang pada tahun ini.
“Terkait potensi pendapatan yang biasa saya gambarkan ya dari volume kita yang akan naik dua kali lipat dibandingkan dengan pada 2021. Sehingga pendapatan juga kira kira akan seperti itu tumbuh 274 persen dibandingkan 2021,” ujarnya, Senin (12/12/2022).
Hadis menuturkan penjualan tiket reguler sudah dimulai pada H-45, diikuti dengan kereta tambahan yang dimulai pada periode H-30. Berdasarkan data terakhir KAI, penjualan KA Jarak Jauh selama periode Nataru meningkat 50 persen.
“Jadi untuk kelas eksekutif, bisnis, atau ekonomi itu masih available. Silahkan bisa dicek,” imbuhnya.
KAI pun membidik penjualan tiket Kereta Api atau KA selama periode Nataru atau nataru dari jumlah 5,5 juta tiket yang tersedia.
Baca Juga
Hadis menjelaskan posko untuk nataru akan dimulai pada 22 Desember 2022 dan berakhir pada 8 Januari 2023. Guna mengantisipasi lonjakan penumpang pada periode akhir tahun, pihaknya mengalokasikan ketersedian kursi mencapai 5,5 juta kursi atau naik 292 persen dibandingkan dengan pada periode sama tahun lalu.
“Penjualan tiket nataru diharapkan paling tidak bisa terserap sebanyak 4 juta dari total ketersediaan kursi sebanyak 5,5 juta penumpang,” ujarnya.
Hadis memaparkan pada periode angkutan nataru tersebut (22 Desember 2022 -- 8 Januari 2023), penjualan tempat duduk rata-rata sebesar 300.000 per hari. Rinciannya terdapat kursi tambahan sebanyak 26.000 sampai 30.000 dan reguler sebanyak 265.000.
Selain menambah kursi untuk mengantisipasi naiknya jumlah penumpang, perseroan juga bakal menambah perjalanan KA setiap harinya. KAI menyiapkan sebanyak 50 perjalanan KA setiap hari sekaligus sebagai upaya mencegah adanya gangguan sarana. Jumlah kereta yang dioperasikan KA meningkat meningkat sebesar 23 persen.
Selama periode tersebut pula, KAI juga menjamin keamanan dan pelayanan terbaik. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan ramp check dan proses inspeksi berkaitan dengan jalur kereta dan standar pelayanan dengan melibatkan Kementerian Perhubungan dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi atau KNKT serta melibatkan internal .