Bisnis.com, JAKARTA - Meski tengah dibayangi oleh resesi ekonomi global 2023, para pelaku industri properti masih optimistis besarnya permintaan dan kebutuhan hunian.
Hal itu terbukti dari gelaran Indonesia Properti Expo (IPEX) yang berlangsung sejak 19 sampai 27 November 2022 di JCC, Senayan, Jakarta.
Igad Permata, Vice President Adhouse Clarion Events menuturkan, IPEX yang digelar November 2022 ini merupakan bentuk dukungan dalam mendorong masyarakat untuk memiliki hunian.
Saat ini, Indonesia Properti Expo menghadirkan 325 proyek properti dari seluruh Jabodetabek, di mana sebanyak 30 persen hingga 40 persen merupakan rumah sederhana dengan harga mulai Rp168 juta.
“Jika di Agustus, pengunjung bisa mencapai 65.000, maka untuk bulan November ini kami menargetkan 68.000 sampai 70.000 pengunjung,” ujarnya pada Bisnis, Sabtu (19/11/2022).
Pihaknya optimistis target akan tercapai, karena Indonesia Properti Expo sangat dinanti masyarakat yang ingin memiliki rumah. Terlebih, beredarnya informasi bahwa harga properti akan mengalami penurunan sejalan dengan dampak resesi global.
Baca Juga
“Walau pasar properti mendapat banyak tekanan. Berbagai inovasi bisa dilakukan. Investor bisa sekali melepas harga properti ataupun apartemennya di bawah harga pasaran. Pameran properti seperti Indonesia Properti Expo bisa dijadikan ajang untuk menggenjot penjualan. Namun, harga properti pada pasar primer akan tetap pada harga sesuai pasar,” jelasnya.
Igad pun menjelaskan, ada sejumlah keunggulan jika ingin membeli rumah di tahun ini, yakni karena tahun ini suku bunga belum naik secara signifikan.
“BTN selaku penyelenggara telah menyiapkan suku bunga kredit pemilikan rumah (KPR) terbilang rendah, sebesar 2,47 persen dengan jangka waktu kredit hingga 30 tahun serta bebas biaya provisi administrasi, diskon asuransi dan asuransi berjenjang, dan bebas biaya appraisal untuk KPR non-subsidi. Sehingga, untuk menyiasatinya, calon pembeli mendapat proposal kerjasama (PKS) dengan bank dan mendapatkan suku bunga yang sesuai,” ungkap Igad.
Terkait lokasi, Igad menyebutkan bahwa sejauh ini lokasi properti yang banyak dicari yaitu daerah Tangerang, Depok, Bekasi Serpong hingga Bogor, di mana calon pembeli mempertimbangkan soal aksesibilitas.
“Seluruh Jabodetabek memang kini sudah rata mulai diminati oleh para pengunjung. Sayangnya, untuk dominasi siapa pengunjung paling banyak untuk saat ini belum bisa kami prediksi, karena masih ada 8 hari kedepan. Namun, untuk rata-rata pengunjung sejauh ini, mereka kebanyakan membeli properti di angka Rp400juta sampai Rp600 juta. Tapi, banyak juga yang membeli rumah subsidi seharga Rp168 juta dan rumah di atas Rp 1 miliar pun tidak sepi peminat,” pungas Igad kepada Bisnis.