Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kena Hack? OP Tanjung Priok Evaluasi Sistem Operasi JICT

OP Tanjung Priok melakukan audit dan evaluasi sistem operasi JICT yang mengalami gangguan peretasan atau hack.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (22/6/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok (OP) melakukan audit dan evaluasi terhadap sistem operasi IT dari Jakarta International Container Terminal (JICT) yang telah mengakibatkan kemacetan total di kawasan pelabuhan.

Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Wisnu Handoko menduga penyebab gangguan sistem operasi di JICT karena adanya peretasan.

"Terhadap kondisi ini pihak OP bersama instansi terkait akan melakukan audit dan evaluasi terhadap keandalan sistem IT dan pelaksanaan SOP penanganan darurat," ujarnya, Jumat (18/11/2022).

Adapun hingga saat ini, Wisnu menyebut bahwa sistem belum dapat berjalan secara penuh dan masih terus dalam perbaikan sampai semua bagian dalam sistem kembali normal. Wisnu memperkirakan masih dibutuhkan beberapa jam ke depan untuk pemulihan menyeluruh karena sebagian data masih diinput secara semi manual.

Untuk mengantisipasi kemacetan di luar Pelabuhan, saat ini telah dilakukan mitigasi dengan memutar antrean di gerbang JICT dan Koja masuk ke pos 9 dan memutar di jalan dalam pelabuhan.

Selain itu, karena pelayanan dokumen di gerbang dan lapangan penumpukan Container Yard (CY) dan dermaga masih dilakukan semi manual maka jika terjadi antrran, dia mengimbau agar pihak terminal dapat memberikan kompensasi berupa pemberian air minum, snack sampai dengan makan.

Sementara itu, kepada perusahaan truk dan jasa pengurusan transportasi diimbau untuk memastikan dokumen muatan sudah lengkap sebelum truk memasuki pelabuhan. Hal ini untuk menghindari Sopir truk menunggu kelengkapan dokumen dengan memarkir kendaraan di jalan jalan sepanjang pelabuhan sehingga mengakibatkan kemacetan.

OP juga mengimbau agar operator terminal bisa memberikan kebijakan yg lebih fleksibel terkait bea-bea layanan kepelabuhanan yg terlambat akibat kondisi darurat terutama bagi yang sudah memiliki E-Ticket.

"Saat ini pihak terminal terus melakukan koordinasi bersama instansi Bea Cukai dan Karantina agar dapat mengantisipasi antrean kelengkapan dokumen kepabeanan dan karantina yang proses verifikasinya masih harus dilakukan secara manual selama masa perbaikan TOS berlangsung," tekannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper