Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bulog Kesulitan Serap Beras dari Petani, Ini Penjelasan Kementan

Perum Bulog tidak dapat menyanggupi harga yang ditawarkan pasar, yakni di angka Rp10.300 per kilogram (kg)
Petani merontokan padi di Sindarasa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (13/6/2022). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi
Petani merontokan padi di Sindarasa, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Senin (13/6/2022). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian mengungkapkan kendala Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) dalam menyerap beras untuk memenuhi target cadangan beras pemerintah (CBP) 1,2 juta ton akibat lonjakan harga.

Direktur Serealia Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan Ismail Wahab menyampaikan stok beras di penggilingan di 34 provinsi tersedia sebanyak 1.868.414 ton.

“Jadi ada 1,8 juta ton yang masih bisa diserap oleh Bulog. Ini kondisi pada awal November 2022,” ujarnya dalam Konferensi Pers Kondisi Beras Nasional 2022, Jumat (18/11/2022).

Ismail menjelaskan bahwa setelah direkap, total kesanggupan pasokan beras untuk Perum Bulog dari seluruh provinsi sebesar 353.620 ton, sementara realisasinya sejauh ini baru 92.000 ton.

Kondisi ini, lanjut Ismail, karena Perum Bulog tidak dapat menyanggupi harga yang ditawarkan, yakni di angka Rp10.300 per kilogram (kg), sementara Perum Bulog hanya mampu di angka Rp9.700 per kg.

Pada dasarnya kenaikan harga beras sebagai dampak dari kenaikan harga produksi akibat gejolak harga pupuk hingga kenaikan harga BBM. Selain itu, pada periode Oktober hingga Desember memang umumnya harga selalu lebih tinggi karena bukan masa panen raya.

Ismail memaparkan, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), harga gabah rata-rata telah mencapai Rp5.802/kg. Pada periode September-Oktober 2022 harga beras di tingkat penggilingan naik dari Rp9.834 kg (September) menjadi 10.158/kg (Oktober).

"Harga rata-rata beras di penggilingan sudah Rp10.300 per kg, sementara harga beli Bulog hanya Rp9.700 per kg. Itu kendalanya. Penggilingan pasti memilih menjual ke konsumen langsung," lanjut Ismail.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) pesimistis Bulog tidak dapat memenuhi mandat pemerintah terkait target cadangan beras sebesar 1,2 juta ton sampai akhir tahun. Tercatat saat ini hanya ada 625.000 ton atau hanya setengah dari target.

“Yang pasti tidak akan terpenuhi. Pasti,” ujar Buwas saat menjawab pertanyaan anggota dewan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi IV DPR RI dengan Bapanas, Bulog, ID Food dan PT Pupuk Indonesia, Rabu (16/11/2022).

Sementara saat ditanya oleh Ketua Komisi IV DPR Sudin terkait surplus beras, Buwas menyatakan bahwa telah mengirim tim ke lapangan dan menemukan stok yang dapat diserap terbatas. 

Pihaknya pun menyatakan telah mengamankan 500.000 ton pasokan beras dari luar negeri guna memenuhi target CBP 1,2 juta ton.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper