Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa posisi tiga besar negara tujuan ekspor nonmigas terbesar Indonesia mengalami perubahan pada Oktober 2022.
"Amerika Serikat (AS) yang biasa menempati urutan nomor dua, saat ini bertukar tempat dengan India menjadi ke nomor tiga," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto pada Selasa (15/11/2022).
Dengan begitu, secara berurutan, China menjadi negara tujuan ekspor nonmigas terbesar dengan nilai ekspor mencapai US$6,25 miliar dan pangsa pasar 26,65 persen per Oktober 2022. Kemudian, India di posisi kedua dengan nilai ekspor nonmigas US$2,12 miliar dan pangsa pasar 9,04 persen.
Lalu, AS menempati posisi ketiga dengan nilai ekspor nonmigas US$2,07 miliar dan pangsa pasar 8,83 persen.
BPS juga mencatat bahwa India merupakan negara tujuan dengan peningkatan ekspor nonmigas terbesar pada Oktober 2022. "Utamanya ekspor ke India, ini meningkat US$368,8 juta secara bulanan [month to month/mtm]," ujar Setianto.
Peningkatan ekspor ke India ditopang oleh komoditas bahan baku mineral, besi dan baja, serta pupuk.
Selain India, negara lain yang mencatatkan peningkatan ekspor komoditas nonmigas terbesar adalah Pakistan, China, Spanyol, dan Thailand.
Lalu, negara yang mengalami penurunan ekspor nonmigas terbesar adalah Malaysia, Filipina, Jepang, Hongkong, dan Korea Selatan. "Penurunan ini disumbang oleh komoditas logam, terak dan abu, kemudian berbagai produk kimia, besi dan baja," ungkapnya.
BPS juga mencatat, total nilai ekspor Indonesia pada periode Januari hingga Oktober 2022 mencapai US$244,14 miliar atau naik 30,97 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Nilai ekspor Indonesia secara keseluruhan terbesar disumbang oleh sektor nonmigas yang mencapai 94,46 persen dari total ekspor secara keseluruhan.
Setianto menjelaskan, nilai ekspor nonmigas pada periode Januari hingga Oktober 2022 mencapai US$230,62 miliar, meningkat 30,61 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Sementara itu, kontribusi ekspor nonmigas terbesar sepanjang Januari hingga Oktober 2022 yaitu bahan bakar mineral, serta lemak dan minyak hewan atau nabati. Ekspor bahan bakar mineral tercatat mencapai US$45,22 miliar, dengan share sebesar 19,61 persen dari total ekspor Indonesia hingga Oktober 2022.
Di samping itu, ekspor lemak dan minyak hewan atau nabati tercatat mencapai US$29,68 miliar, dengan kontribusi mencapai 12,87 persen.