Bisnis.com, JAKARTA - Sektor logistik tumbuh secara konsisten selama tiga kuartal berturut-turut sejak awal 2022. Kendati demikian, konsistensi pertumbuhan itu akan menghadapi tantangan jelang akhir tahun dan pada tahun depan akibat adanya ancaman resesi.
Supply Chain Indonesia (SCI) mengungkap tantangan sektor logistik pada kuartal IV/2022 dan pada 2023 adalah menjaga konsistensi dan tingkat pertumbuhan transportasi dan pergudangan yang tinggi dari kuartal I/2022 sampai dengan kuartal III/2022.
Tantangan lainnya juga yaitu menghadapi ancaman resesi dan ketidakpastian rantai pasok global, termasuk sebagai dampak dari dinamika geopolitik global.
"Sektor logistik nasional diharapkan dapat mendorong pertumbuhan berbagai lapangan usaha, baik melalui peningkatan volume maupun daya saing masing-masing produk dan komoditasnya. Implementasi paradigma ship follows the trade harus diimbangi dengan paradigma ship promotes the trade," ujar Chairman SCI Setijadi dikutip dari siaran pers, Senin (14/11/2022).
Oleh sebab itu, upaya perbaikan dan pengembangan sektor logistik dibutuhkan guna memperkuat daya tahan rantai pasok nasional. Hal itu, terang Setijadi, membutuhkan kolaborasi secara sinergis antara perusahaan-perusahaan penyedia jasa logistik dan pengguna jasa logistik, seperti perusahaan manufaktur dan ritel.
"Dukungan dan kerja sama juga harus diberikan dari operator fasilitas logistik seperti di pelabuhan dan bandara, serta dari pemerintah pusat melalui kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah," lanjutnya.
Baca Juga
Menurut Setijadi, indikasi pemulihan transportasi dan pergudangan atau sektor logistik terjadi tidak hanya pada tingkat nasional tetapi juga pada tingkat regional dan global. Salah satu indikasinya adalah pelayaran dunia yang sudah pulih dengan kembalinya shipping cost seperti sebelum pandemi.
Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) pekan lalu merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal III/2022 sebesar 5,4 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari capaian kuartal III/2021.
Lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan tertinggi adalah transportasi dan pergudangan sebesar 25,81 persen (yoy), diikuti oleh akomodasi dan makan minum (17,83 persen), administrasi pemerintahan (12,42 persen), dan jasa perusahaan (10,79 persen).
Lapangan usaha transportasi dan pergudangan tumbuh konsisten dan tertinggi di antara semua lapangan usaha selama tiga kuartal terakhir berturut-turut. Pada kuartal I/2022, sektor transportasi dan pergudangan tumbuh 15,79 persen (yoy), sedangkan pada kuartal II/2022 tumbuh 21,27 persen (yoy).
Pertumbuhan transportasi dan pergudangan yang tinggi selama tiga bulan ketiga 2022 didorong oleh pemulihan sejumlah lapangan usaha. Contohnya, sektor perdagangan yang tumbuh 5,35 persen (yoy), lalu disusul oleh pertumbuhan sektor industri 4,83 persen (yoy), dan pertambangan 3,22 persen (yoy).