Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ESDM akan Bangun Super Grid Hubungkan Listrik EBT Antar Pulau

Kementerian ESDM berencana menyambungkan kawasan kelistrikan berbasis EBT di Indonesia lewat infrastruktur super grid.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sambutan saat acara Inagurasi dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan METI periode 2022-2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan sambutan saat acara Inagurasi dan Serah Terima Jabatan Kepengurusan METI periode 2022-2025 di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (20/7/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menyambungkan kawasan kelistrikan berbasis energi baru terbarukan (EBT) utama di Indonesia lewat infrastruktur super grid.

Rencana itu disampaikan Arifin saat gelaran BloombergNEF Summit 2022 bertajuk 'Indonesia's Sustainable Energy Transition Ambition' di Nusa Dua, Bali, Sabtu (12/11/2022).

"Kita harus menghubungkan jaringan kelistrikan antara Jawa dengan Sumatera, Kalimantan dengan Jawa, Kalimantan dengan Sulawesi, maupun Jawa-Bali dengan Nusa Tenggara," kata Arifin seperti dikutip dari siaran pers, Minggu (13/11/2022).

Infrastruktur itu diharapkan dapat menyambungkan sejumlah daerah penghasil listrik berbasis EBT dengan industri atau kawasan dengan permintaan daya yang relatif tinggi.

Arifin mengatakan super grid dapat menjadi solusi untuk menyalurkan listrik dari sumber EBT ke tempat lain yang lebih membutuhkan listrik.

Di sisi lain, dia menambahkan, isu global terkini berkaitan dengan green industry yang sedikit atau bahkan tidak menghasilkan emisi karbon.

"Seperti di Sulawesi yang memiliki banyak industri serta pemurnian mineral yang memerlukan listrik sangat besar, saat ini pembangkit listriknya menggunakan batu bara, ke depan nanti bukan tidak mungkin akan ada persyaratan proses mineral harus ramah lingkungan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, pemerintah membuka peluang untuk mengekspor listrik dari energi bersih ke sejumlah negara di kawasan Asia Tenggara menyusul rencana pembangunan super grid mendatang.

Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rida Mulyana, mengatakan pemerintah bakal mengembangkan 700 gigawatt (GW) energi terbarukan yang berasal dari solar, hidro, angin, bioenergi, laut, panas bumi, hidrogen dan nuklir. Hanya saja, Rida menggarisbawahi, rencana itu membutuhkan investasi yang relatif besar hingga 2060 mendatang.

"Untuk mendukung transisi yang cepat dan efektif menuju energi bersih, Indonesia membutuhkan investasi hingga US$1 triliun pada 2060 untuk pembangkit energi terbarukan senilai US$995 miliar dan transmisi sebesar US$114 miliar,” kata Rida saat acara Roundtable Discussion 'A Just Energy Transition and Financing' yang diselenggarakan United Nations Development Programme (UNDP), dikutip Jumat (14/10/2022).

Saat ini, Rida mengatakan, lanskap pendanaan untuk pengembangan energi terbarukan di Indonesia dapat diperoleh antara lain dari blended finance, United Indonesia SDGs, Tropical Landscape Fasilitas Keuangan, investasi anggaran nonpemerintah, serta pemerintah dan swasta kemitraan.

Namun, pemerintah masih meningkatkan mobilisasi semua sumber keuangan di antara semua pemangku kepentingan untuk memastikan semua potensi dimanfaatkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper