Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

6 Penyebab Biaya Kereta Cepat Jakarta-Bandung Bengkak Rp21,4 Triliun

Direktur Utama PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengurai 6 penyebab biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung bengkak hingga Rp21,4 triliun.
angkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC
angkaian Electric Multiple Unit (EMU) atau kereta untuk proyek Kereta Cepat Jakarta – Bandung (KCJB) mulai dikirim dari China ke Indonesia pada Jumat (5/8/2022) - Dok. KCIC

4. Perubahan Desain

Dwiyana menyebut terdapat sejumlah pembangunan rancangan prasarana KCJB akibat adanya pembangunan akses jalan Halim–Kalimalang, akses jalan di kawasan industri THK, akses alan di Stasiun Tegalluar, pembangunan stasiun Halim untuk LRT Jabodebek, area komersial dan pembangunan kantor di Halim, serta penambahan pekerja OM sesuai studi BRA.

5. Perpajakan

Perubahan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang naik ke 11 persen sejak 2022 dinilai ikut menjadikan biaya proyek bengkak. Tidak hanya itu, PPN dan Pajak Penghasilan (PPh) atas transaksi pemanfaatan lahan/hak pakai atas HPL PT PSBI disebut menyebabkan biaya bengkak hingga Rp3 triliun lebih.

"Yang kedua [pajak transaksi pemanfaatan lahan/hak pakai] ini juga memberikan dampak yang besar sekitar Rp3 triliun lebih. Karena, dalam pengadaan lahan, PT KCIC tidak bisa menggunakan UU No. 2/2012," terangnya.

6. Cashflow dan Budgeting

Pemenuhan base equity dari pemegang saham yakni PT PSBI akibat keterbatasan modal dan pencairan pinjaman mengakibatkan progres konstruksi melambat, menyebabkan tambahan financing cost.

"Ini sempat pembayaran ke kontraktor tertunda delapan bulan, Pak. Kita tidak bisa membayar kontraktor di 2021. Ini memberi dampak adanya slowdown proyek. Menyebabkan biaya bunga dan biaya overhead akan bertambah," terangnya Dwiyana.

Di sisi lain, terdapat biaya untuk sejumlah kegiatan yang belum dianggarkan seperti eskalasi harga, daywork, penyediaan sistem persinyalan GSM-R, PLN, dan relokasi fasilitas sosial maupun umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper