4. Perubahan Desain
Dwiyana menyebut terdapat sejumlah pembangunan rancangan prasarana KCJB akibat adanya pembangunan akses jalan Halim–Kalimalang, akses jalan di kawasan industri THK, akses alan di Stasiun Tegalluar, pembangunan stasiun Halim untuk LRT Jabodebek, area komersial dan pembangunan kantor di Halim, serta penambahan pekerja OM sesuai studi BRA.
5. Perpajakan
Perubahan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) yang naik ke 11 persen sejak 2022 dinilai ikut menjadikan biaya proyek bengkak. Tidak hanya itu, PPN dan Pajak Penghasilan (PPh) atas transaksi pemanfaatan lahan/hak pakai atas HPL PT PSBI disebut menyebabkan biaya bengkak hingga Rp3 triliun lebih.
"Yang kedua [pajak transaksi pemanfaatan lahan/hak pakai] ini juga memberikan dampak yang besar sekitar Rp3 triliun lebih. Karena, dalam pengadaan lahan, PT KCIC tidak bisa menggunakan UU No. 2/2012," terangnya.
6. Cashflow dan Budgeting
Pemenuhan base equity dari pemegang saham yakni PT PSBI akibat keterbatasan modal dan pencairan pinjaman mengakibatkan progres konstruksi melambat, menyebabkan tambahan financing cost.
"Ini sempat pembayaran ke kontraktor tertunda delapan bulan, Pak. Kita tidak bisa membayar kontraktor di 2021. Ini memberi dampak adanya slowdown proyek. Menyebabkan biaya bunga dan biaya overhead akan bertambah," terangnya Dwiyana.
Di sisi lain, terdapat biaya untuk sejumlah kegiatan yang belum dianggarkan seperti eskalasi harga, daywork, penyediaan sistem persinyalan GSM-R, PLN, dan relokasi fasilitas sosial maupun umum.