Bisnis.com, JAKARTA — Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2022 tercatat mencapai 5,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).
Penopang utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal III/2022 tersebut masih berasal dari konsumsi rumah tangga yang tercatat tumbuh sebesar 5,39 persen.
Kepala Center of Macroeconomics and Finance Indef Rizal Taufikurahman mengatakan konsumsi rumah tangga yang positif ini mendorong pertumbuhan ekonomi tetap berada pada jalur ekspansif, meski tidak ada momentum puasa dan Lebaran seperti di kuartal II/2022.
Dia menyampaikan, faktor penyelamat dalam menggerek konsumsi rumah tangga kuartal III adalah konsumsi rumah tangga kelas menengah ke atas yang meningkat, terutama untuk kebutuhan tersier.
“Selain itu, adanya bantuan sosial dan subsidi energi juga mempertahankan daya beli konsumsi dan masyarakat menengah ke bawah,” katanya, Selasa (8/11/2022).
Rizal mengatakan, kontribusi konsumsi rumah tangga masih paling tinggi terhadap PDB nasional, selain investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) dan ekspor dengan proporsi yang mencapai 50,38 persen.
Baca Juga
Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di dalam negeri masih sangat bergantung pada daya beli masyarakat.
Oleh karenanya, menurut Rizal pemerintah pada kuartal IV perlu menjaga konsumsi masyarakat, baik masyarakat menengah ke bawah maupun menengah ke atas.
Dia menambahkan, bantuan dan perlindungan sosial yang tepat sasaran juga menjadi salah satu pendorong dalam mempertahankan daya beli masyarakat menengah ke bawah.
“Karena ternyata untuk mempertahankan daya beli konsumsi masyarakat yang pendapatan menengah ke bawah, memiliki peran dalam mengerek konsumsi rumah tangga secara nasional,” jelasnya.