Bisnis.com, JAKARTA - Badan Urusan Logistik (Bulog) bakal mengguyur sebanyak 2.000 ton beras dengan harga Rp8.900/kg ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) Jakarta sebagai tahap awal untuk melakukan stabilisasi harga di tingkat konsumen.
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengatakan langkah ini akan terus dilakukan untuk memastikan harga beras kembali stabil.
“Secara paralel kita akan mobilisasi stok dari Sulawesi Selatan sekitar 6.000 ton dan dari NTB 9.800 ton, kemudian dari Bulog di sekitar DKI Jakarta sebanyak 14.000 ton, jadi Jakarta akan kelebihan stok,” ujarnya lewat siaran pers, Senin (7/11/2022).
Dia menjelaskan, gerakan stabilisasi beras ini difokuskan di PIBC, karena Pasar Induk Cipinang merupakan barometer ketersedaan dan stabilisasi harga beras nasional. “Di PIBC sendiri ada permintaan sekitar 3.000 ton per minggu bahkan bisa lebih, ini harus kita siapkan karena Jakarta berkontribusi 27 persen terhadap nasional,” ujarnya.
Dia memastikan, melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Bulog, NFA akan terus menjaga suplai beras dengan harga di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) tersedia sehingga mampu memenuhi permintaan pasar
Menurut Arief, pengendalian harga beras menjadi salah satu titik fokus NFA saat ini. Pasalnya, makin tingginya konsumsi, kenaikan biaya produksi, dan distribusi turut berdampak pada semakin tingginya harga beras. Untuk itu, perlu dilakukan aksi-aksi intervensi guna menyetabilkan kembali harga komoditas pokok ini.
Baca Juga
“Seperti kita ketahui berdasarkan data BPS, pada Oktober lalu komoditas beras turut memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,03 persen. Ini yang terus kita pantau dan kendalikan agar harga beras di tingkat konsumen tidak berada di atas harga ecera tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah yaitu Rp9.450/kg,” ujarnya.
Menurut Arief, salah satu langkah konkrit yang dilakukan NFA bersama Kementerian/Lembaga, BUMN, dan stakeholder pangan lainnya adalah dengan melakukan operasi pasar melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) yang dilaksanakan Bulog melalui penyaluran Beras Medium seharga Rp8.900/kg ke PIBC, Jakarta. Dalam kegiatan ini Bulog turut menggandeng BUMD Pangan DKI Jakarta Food Station.
“Untuk itu, hari ini kami mengajak Kemendag, Kementan, Satgas Pangan, Pemprov DKI Jakarta, BUMN, BUMD, dan Asosiasi guna bersama-sama memantau dan memastikan pelaksanaan KPSH di PIBC berjalan dan tersosialisasi dengan baik kepada seluruh pedagang dan konsumen,” ujarnya.
Selain itu, jelasnya, saat ini NFA tengah mendorong peningkatan Cadangan Pangan Beras Bulog 1 sampai dengan 1,2 juta ton sampai akhir Desember 2022. “Seperti yang sering kita laporkan kepada Presiden, kita harus top up cadangan beras BULOG agar kuota KPSH bisa ditingkatkan dan kemanan pangan kita lebih terjamin. Perlu diketahui stok beras nasional saat ini 6,6 juta ton,” ujarnya.
Selanjutnya, tambah Arief, untuk memastikan kegiatan ini berjalan sesuai target, akan dibentuk tim lintas instansi untuk melakukan monitoring bersama yang terdiri dari perwakilan NFA, Kemendag, BULOG, Food Station, Satgas Pangan, serta PIC di masing-masing pasar turunan untuk mempermudah monitoring dan koordinasi.
“Hari ini kita bangun harga beras Rp8.900/kg di tingkat Pasar Induk Cipinang dan Rp9.300/kg di pasar-pasar turunan di DKI Jakarta, ada sekitar 153 pasar,” paparnya.
Adapun berdasarkan data Panel Harga Pangan NFA, per 5 November 2022 harga rata-rata nasional beras medium Rp11.166/kg, dengan harga tertinggi di provinsi Papua Barat Rp13.500/kg dan terendah Rp9.685/kg di provinsi Sulawesi Selatan. Sedangkan HET beras medium di kisaran Rp9.450 – Rp10.250 sesuai dengan pembagian zonasi.