Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) menegaskan tetap konsisten melaksanakan dalam mengamankan harga gabah beras di tingkat petani dengan menyerap beras dalam negeri sepanjang tahun ini.
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menegaskan bahwa Bulog telah menyiapkan dana menyerap beras petani berapa pun jumlahnya.
“Kami sudah bekerjasama dengan Himpunan Bank Milik Negara [Himbara] untuk permodalan dalam melakukan penyerapan beras petani ini, jadi kalau terkait jumlah pendanaan tidak ada permasalahan sama sekali, kita siap menyerap maksimal produksi gabah beras dalam negeri,” kata Suyamto dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu (5/11/2022).
Melalui kerja sama tersebut, Perum Bulog mengklaim dapat menyerap berapa pun jumlah beras yang ada di petani dengan dana yang ‘unlimited’ dari Bank Himbara.
Sepanjang tahun ini hingga 03 November 2022, Perum Bulog telah melakukan pembelian beras petani dalam negeri dengan jumlah mencapai 830.000 ton dengan melibatkan kelompok tani/gapoktan, penggilingan dan berbagai stakeholder lainnya.
Suyamto menambahkan bahwa selain pendanaan pihaknya juga sangat siap untuk menyerap dan menyimpan produksi gabah beras dalam negeri, karena saat ini kapasitas gudang masih banyak tersedia.
“Kami memiliki 1.682 unit gudang dengan kapasitas 4 juta ton yang tersebar di seluruh Indonesia sampai dengan daerah tertinggal, terdepan, terluar [3T] sekalipun, jadi terkait sarana penyimpanan juga tidak ada masalah,” jelas Suyamto.
Pemerintah telah menugaskan Perum Bulog untuk mengamankan pasokan cadangan beras pemerintah (CBP) minimal 1,2 juta ton per tahunnya. Sementara berdasarkan data dari Kementerian Perdagangan hingga pertengahan Oktober lalu, CBP milik Perum Bulog di kisaran 697.000 ton.
Dengan demikian, tugas rumah bagi perusahaan plat merah tersebut untuk mencapai 1,2 juta ton stok CBP hingga akhir tahun. Harga beras di pasaran pun dalam beberapa bulan terakhir naik dan memberikan andil terhadap inflasi Oktober 2022 sebesar 0,03 persen.
Untuk menjaga stabilitas harga barang kebutuhan pokok, Kementerian Perdagangan melakukan sejumlah langkah antisipatif dan responsif. Salah satunya menggandeng Perum Bulog dalam melakukan pengamanan pangan melalui program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) serta bantuan produsen pangan untuk kedelai dan jagung pakan.
Sebagai informasi, minimnya stok beras seiring dengan realisasi penyaluran beras KPSH Perum Bulog rata-rata per bulan sebesar 37.035 ton, namun pada Agustus 2022 meningkat signifikan menjadi 214.923 ton dalam upaya menahan laju harga beras medium. Jumlah penyaluran September (hingga 23 September 2022) telah tembus 146.727 ton.
Ini Upaya Perum Bulog Kejar Target Stok 1,2 Juta Ton Beras
Direktur Supply Chain dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menegaskan bahwa Bulog telah menyiapkan dana menyerap beras petani berapa pun jumlahnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
Penulis : Annasa Rizki Kamalina
Editor : Andhika Anggoro Wening
Konten Premium
Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.
7 menit yang lalu
Strategi Emiten Bank BBNI, BMRI & BNLI Hadapi Tantangan Likuiditas
Artikel Terkait
Berita Lainnya
Berita Terbaru
23 menit yang lalu
Buruh Tolak Draf Aturan Pengupahan Baru, Ini Alasannya
44 menit yang lalu
PPN Jadi 12%, Komisi Informasi Sebut Kemenkeu Tak Terbuka ke Masyarakat
2 jam yang lalu