Bisnis.com, JAKARTA - Harga minyak dunia anjlok setelah Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell mengatakan suku bunga akan lebih tinggi dari yang diproyeksikan sebelumnya. Hal tersebut langsung membayangi pengetatan pasokan.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (3/11/2022), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) berjangka turun menuju US$89 per barel setelah naik 4 persen selama dua sesi sebelumnya.
"Sangat prematur untuk berpikir tentang jeda [menaikkan suku bunga acuan," ujar Jerome Powell setelah The Fed menaikkan suku bunga lagi sebesar 75 basis poin.
Di sisi lain, Bank of England akan membuat keputusan tentang kebijakan moneter sebentar lagi.
Seperti diketahui, Bank sentral AS atau The Fed berusaha untuk menjinakkan inflasi yang merajalela, yang membebani permintaan energi.
Sentimen bearish yang berasal dari kenaikan suku bunga telah mengimbangi pengetatan pasar bahan bakar, dengan stok bensin AS turun ke level terendah sejak 2014 dan pasokan sulingan di Pantai Timur mendekati rekor terendah musiman.
Baca Juga
Powell mengisyaratkan suku bunga akan naik lebih tinggi dari yang diperkirakan sebelumnya.
Adapun, minyak telah kehilangan hampir sepertiga nilainya sejak awal Juni 2022 karena kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global yang menyaring pasar.
Namun, ketidakpastian muncul setelah belum jelasnya pasokan menuju musim dingin, OPEC+ menerapkan pengurangan produksi yang cukup besar, Uni Eropa akan memberikan sanksi terhadap aliran minyak mentah Rusia.
Federal Reserve atau The Fed kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin hari ini. Dilansir Bloomberg pada Kamis (3/11/2022), rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang berlangsung 1-2 November 2022 waktu AS memutuskan kenaikan kisaran suku bunga acuan Fed Fund Rate 75 basis poin menjadi 3,75 – 4 persen.
Dengan keputusan ini, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan 75 basis pada pertemuan keempat berturut-turut. Ini juga merupakan level suku bunga tertinggi sejak tahun 2008.
Harga Minyak Dunia Hari Ini
WTI untuk pengiriman Desember turun 1,1 persen menjadi US$89,02 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 8:27 pagi di Singapura.
Brent untuk pengiriman Januari turun 0,8 persen menjadi US$95,35 per barel di ICE Futures Europe exchange.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
